RSIA Limijati Bandung

Kunjungan Perdana di RSIA Limijati Bandung

jendelakeluarga.com – Kami sampai ke rumah sakit ini karena ada tragedi waktu makan di Blackpepper resto cafe pada hari Minggu lalu. Hampir selesai urusan makan, Qadarullah Riyadh kepentok pinggiran meja tepat di bagian alisnya yang mengeluarkan banyak darah. Saya yang berada di TKP otomatis panik sendiri karena si abi lagi di toilet. Baru pertama kali lihat Riyadh berdarah-darah begitu 🙁

Setelah beres transaksi makanan, kami cepat ke rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi. Suami pilih RS Limijati dengan alasan predikat rumah sakit yang oke dan kerjasama dengan asuransi kantor tempatnya bekerja (ini sih yang paling penting) 😛

Sampai disana kami bukan langsung ke IGD tapi malah antri normal untuk cek dokter spesialis anak (lho kok?) Selama dijalan kami lihat Riyadh baik-baik saja, luka tadi juga sudah ditutup handyplast jadi kami rasa cukup aman untuk sementara waktu sebelum bertemu dokter. Syukurnya saat kami datang dan mengantri di bagian pendaftaran tidak berlangsung lama. Proses administrasinya juga cukup cepat walaupun Riyadh merupakan pasien baru dan pembayarannya melalui cover asuransi yang butuh pengisian formulir ini itu.

Beberapa waktu belakangan ini kami memang sudah merencanakan kontrol Riyadh ke dokter spesialis anak. Keluhannya? Riyadh susah sekali makan, nafsu makannya payah dan berat badannya sulit naik. Plus Riyadh memang sedang batuk pilek dari hari Jumat. Jadi kami pikir sekalian saja ketemu Sp.A biar gabungan curhat keluhannya 😀

Pilihan dokter akhirnya mengarah kepada dr. Rodman Tarigan, Sp.A, M.Kes. Bukan karena kami yang memilih, melainkan hanya beliau yang masih standby di hari Minggu lebih dari jam 5 sore. Syukurnya di RS Limijati ini terdapat dokter spesialis anak yang praktek sampai dengan malam hari di saat weekend. 

Dokter Rodman bukan lagi dikatakan dokter kemarin sore, beliau sudah senior. Alhamdulillah kami berjodoh dengannya. Karena kondisi juga yang tidak memungkinkan untuk kami pilih-pilih dokter. Detail dan menyenangkan kesan pertama kali dengan beliau. Singkat cerita setelah di cek, Riyadh dirujuk ambil darah dan rontgen bagian dada karena batuknya dinilai mengkhawatirkan (batuk berat dan sedikit berdahak). Untuk luka di alisnya disarankan ke IGD karena di ruang praktek dokter Sp.A tidak tersedia alat-alatnya.

Setelah puas curhat sana sini dengan dokter spesialis anak, kami langsung ke ruang rontgen dan lanjut ke laboratorium untuk cek darah. Sengaja ke IGD yang terakhir, khawatir Riyadh trauma di awal dan gagal rontgen plus ambil darahnya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan tidak terasa selesai hampir jam 10 malam 😀

Kami cukup puas dengan pelayanan dan fasilitas yang tersedia di rumah sakit ini. Dokter, suster dan petugas lainnya yang ramah. Kondisi rumah sakit juga bersih dan tertata rapih. Serta warna khas fuschia yang menjadikan pengunjungnya tidak seperti berada di rumah sakit, segar. Sembari menunggu antrian dokter, saya melihat salah satu informasi yang dipajang di dekat pintu masuk utama. Ternyata berdasarkan sejarahnya tahun 1961, rumah sakit ini dulunya adalah sebuah klinik yang juga bernama Limijati. Baru kemudian di tahun 2012 resmi membuka Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati di Bandung.

Sedangkan untuk harga, silahkan cek dan bandingkan dengan beberapa rincian biaya yang ada pada tagihan saya berikut :

• Jasa Dokter Spesialis : Rp 220,000
• Jasa Dokter IDG Rp 130,000
• Administrasi Rp 25,000
• Laboratorium Rp 320,000
• Radiologi Rp 143,000
• Farmasi (tergantung obat dan vitamin yang diberikan)

Alamat RSIA Limijati
Jl. RE Martadinata 39, Bandung, 40115
No Telp : 022 4207770 ext. 7777
Emergency Call : 844 69456
http://www.rsia-limijati.com

:: 21 Februari 2016 ::