Malaysia Escape : Day #3 Penang Hill – Owl Museum (Part 2-End)

It’s Time for Exploring Penang!

Penang merupakan salah satu pulau yang dimiliki negara Malaysia. Terletak di pesisir Barat Laut Semenanjung Malaysia. Penang, Pinang, atau Pineng begitu biasa disebut penduduk setempat merupakan kawasan Malaysia yang memiliki penduduk Cina  terbanyak dan merupakan Chinatown utama di negara Malaysia.

Kenapa memilih Penang sebagai destinasi liburan kami? Sejujurnya ini mengikuti rasa penasaran mas suami akan ke-gorgeous-an George Town yang menjadi ibukota Pulau Penang.

Selesai urusan kami di Melaka rasanya sayang langsung pulang ke Indonesia, begitu kata mas suami. Baiklah, sebagai istri patuh nan shalihah saya pun ngikut 😛

BACA DULU : Keseruan Naik Kapal Ferry Menuju Penang

Setelah check in hotel dan menyempatkan bobo siang sejenak, sore harinya kami sudah ready lagi untuk jalan-jalan. Aslinya badan penat namun jiwa tetap semangat! Hehe..

energizer lil boy 😀
Ready to Go!

Singkat cerita kami naik Rapid Penang 204 (tarif RM 2) menuju Bukit Bendera atau lebih dikenal dengan sebutan Penang Hill. Info bis menuju Penang Hill bisa dilihat disini

Kalau memperhatikan Rapid di Malaysia yang terlintas di pikiran kami adalah TransJakarta. Tampilannya mirip-mirip namun konsepnya berbeda. Rapid disini tidak memiliki jalur khusus seperti busway TransJakarta, tidak memiliki halte khusus, tapi enaknya bisa bayar diatas bis langsung. Oh ya, baiknya bayar uang pas ya karena mereka menghindari keribetan urusan kembalian, pengalaman yang udah-udah malah tanpa kembalian, serius.

So, kesamaannya apa? sama-sama punya pengemudi wanita. Laahh itu doank kirain apa..

Khusus makcik yang satu ini kami ambil fotonya, orangnya ramah dan baik sekali. Beliau sudah berbaik hati mengikhlaskan satu kantong plastik bekal biskuitnya untuk dibawa Ry, hehe.. Selain tsabar itu beliau sabar sekali menjawab bermacam pertanyaan kami meskipun sedang bertugas, tentunya pertanyaan mengenai jalan. Well, sebenarnya ada pelarangan penumpang mengajak petugas bercakap-cakap, sih 😛


Penang Hill Bukit Bendera

And here we are.. Sampailah kami disini.. The Hill Resort of Choice in Malaysia. Begitu yang tertulis di kartu masuk Penang Hill setelah kami membeli tiket.

Untuk mencapai ke puncak atau lokasi Bukit Bendera itu berada, pengunjung harus naik kereta terlebih dahulu. Tarif kereta ini sendiri sebesar RM 30 (pulang-pergi) dan anak diatas 4 tahun RM 5 (Ry masih gratis).

Can’t wait!

Naik kereta ini memakan waktu kurang lebih 15 menit. Ry jangan ditanya, sepanjang perjalanan matanya awas sekali memperhatikan pemandangan luar dari balik jendela kaca. Sekilas posisi kereta seperti miring karena kontur jalan yang dilewati benar-benar menanjak. Tapi aslinya ketika kita berada di dalam tetap datar karena kereta di desain seperti berlevel yang jika poisisi kita diatas bisa melihat penumpang lain di bawah dalam ruangan yang sama.

ini dia keretanya

Dan sampailah kami di puncaknya Penang.. Bukit Bendera..

Pemandangan indah kota Penang bisa terlihat jelas dari sini lho. Dan waktu terbaik datang kesini adalah sore hari sekitar jam 17.00-18.00 dimana matahari sudah turun namun langit masih biru terang. Oh ya, waktu magrib atau mulai terbenamnya matahari di Malaysia sekitar jam 19.30an ya.

bukit merdeka penang hill
Beautifully Penang

penang hill malaysia
Best shot! background rasa poster saking indahnya

Selain kita bisa menikmati pemandangan secara langsung dari atas bukit, pengunjung juga dapat melihatnya dari teropong. Tarifnya murah meriah cuma RM 1 alias tak sampai 5 ribu rupiah hehe..

Foto-foto di sepanjang pagar lophe lophe ini juga gratis, tapi saat itu kami kurang berminat sehingga hanya kami lewati begitu saja lanjut menuju OWL Museum alias museum burung hantu.


Owl Museum

Tidak jauh dari lokasi foto-foto tadi pengunjung akan bertemu dengan area luas yang bernama Astaka Bukit Bendera. Disini menjadi tempat berkumpulnya restoran, cafe dan terselip satu buah museum. Betul, di dalam inilah lokasi Owl Museum berada.

Awalnya kami ragu masuk ke dalam karena setelah interograsi petugas di depan ternyata museum ini tidak memiliki burung hantu asli melainkan hanya replika dan berbagai ornamen yang seeemuaaanya berbau burung hantu.

Well, daripada jauh kemari cuma nongki di resto atau cafenya yang memang bukan kami banget mending masuk kesini aja.

Setelah membayar tiket masing-masing RM 12 kami pun masuk ke dalam. Pintu masuk museum ini benar-benar diantara counter makanan semacam food court. Jadi ternyata konsepnya adalah dengan tiket tersebut pengunjung dapat fasilitas entry pass museum sekaligus makan-makan di food court. Jadi kalaupun mau makan-makan saja ya tetap bayar dengan harga yang sama. Konsep aneh namun nyata.

pintu masuk utama (kanan kiri food court)

Mengaku museum burung hantu pertama di Asia Tenggara membuat kami makin penasaran untuk segera mengeksplor.

And lucky us, kondisi di dalam sepiii bahkan nyaris tak ada orang. Selain karena kami datang saat weekdays, ternyata ketika kami datang sudah mendekati jam tutup dan hal ini baru kami sadari setelah keluar museum, hahaha.. Untung petugasnya baik, mereka sama sekali tidak menegur apalagi mengusir tetapi hanya menunggu hingga kami selesai keluar 🙂

Ini pemandangan saat di pintu masuk berikutnya. Disini pengunjung bebas menggunakan jubah kebanggaan Harry Potter. Untuk meminjamnya tidak dikenakan biaya alias gratis. Kami menggunakannya sepanjang muter-muter di museum ini, lumayan buat foto-foto 😛

Oh ya petugasnya baik lho, sabar pisan melayani kami yang riweh fitting ala-ala buat pemotretan. Atau mungkin karena kami satu-satunya pengunjung yang dilayani, haha..

Dan ini hasil foto-fotonya. Petugas itu juga yang jadi fotografer dadakan kami, aheyy.. Aslinya banyak banget hasil jepretannya, kira-kira ini lah yang paling-paling lumayanan.

Scene selanjutnya seperti biasa modal timer atau bergantian pegang kamera hehe..

Area museum ini tidak begitu luas serta berliku. Dari setiap spot yang ada menggunakan konsep yang berbeda dan tetap berbau burung hantu.

Benar saja di dalam tidak ditemukan burung hantu asli sama sekali. Tapi rasanya ngga menyesal juga karena barang-barang disini gemash semuaaa. Info dari barang pamerannya pun cukup jelas untuk yang ingin mengetahui lebih jauh tentang burung yang satu ini.

owl museum penang malaysia (2)

Sebelum menuju pintu keluar terdapat pojok souvenir yang lucu-lucu. Cukup lengkap dan bervariasi dari mulai baju, tas, bantal sampai gantungan kunci. Harganya juga standar tempat wisata, dibilang murah ya ngga juga karena kami ketemu barang yang sama persis seperti waktu di Melaka yang harga disini lebih mahal, ok wajar.

Alamat Owl Museum :
Kawasan Art Museum in Bukit Bendera
Level B3, Astaka Bukit Bendera, Jalan Tuanku Yahaya Petra
Bukit Bendera, 10000 Penang Hill, Penang, Malaysia

Jam Operasional : 09.00-18.00

No Telp : +60 4-826 5704


Pink Love Area

Keluar dari Owl Museum tapi masih di area Astaka Bukit Bendera terdapat satu area luas yang entah dinamakan apa sehingga sepakat kita sebut saja “Pink Love Area”.

Sudah pasti karena tempat ini didominasi dengan warna pink dan tulisan LOVE ukuran besar menjadi center of view-nya. Bisa ketebak ya lokasi ini dijadi objek foto oleh pengunjung yang datang. Gembok beserta kartu ucapannya bisa dibeli di toko kecil sebelum masuk area ini harganya berkisar RM 2-5

Well, karena hari sudah semakin gelap kami pun segera menuju antrian untuk naik kereta balik. Untungnya langsung beli tiket PP saat pergi tadi jadi kami tidak perlu antri lagi di loket kasir, cukup masuk antrian menunggu kereta datang.

Over all puas dengan kunjungan hari ini. Singkat tapi pas. Recommended 😀

Berikutnya kita akan jelajahi George Town yaa, stay tune! 😉

***

:: 9 Agustus 2017 ::

Miranti

jendelakeluargaid@gmail.com

9 thoughts on “Malaysia Escape : Day #3 Penang Hill – Owl Museum (Part 2-End)

  1. Waah….OWL Museum **bisa jadi tema blog aku ya…si OWL pink. Hiihi…
    Dan itu ada bantal owl yang jadi lambang drama “The Heirs” nya babang Lee Min Ho sama Park Shin Hye.
    Seerruu bangeett, teh Mirantiii…

    Ditunggu cerita George Town nya…
    Laaff banget!

  2. Asik banget mba bisa mengunjungi Owl Museum yang sepi, jadi bisa explore banyak hal di sana, tanpa perlu saling tunggu menunggu dengan pengunjung yang lain. Keberuntungan banget.

Leave a Reply

error: Content is protected !!