Pedoman Gizi Seimbang Isi Piringku
Pedoman Gizi Seimbang Isi Piringku
jendelakeluarga.com – Sering kita mendengar ungkapan “You are what you eat”. Tubuh adalah representasi dari apa yang kamu konsumsi sehari-hari.
Masih suka heran kenapa si A gemuk, si B kurus, si C ideal? Secara garis besar pertanyaan tersebut sebenarnya dapat terjawab dengan mengetahui pola makan dan kualitas mereka dalam berolahraga.
Beberapa waktu lalu (22/09) saat mengikuti program Danone Vloggers Academy, saya berkesempatan berdiskusi langsung dengan para narasumber yang berkompeten di bidang nutrisi, yakni Eskaning Pawestri (Nutritionist) dan Wailayati Ningsih (Sustainability Manager for Danone Specialized Nutrition Indonesia).
Waktu zaman masih pakai seragam sekolah dulu, saya familiar sekali dengan istilah 4 Sehat 5 Sempurna. Dan kini slogan tersebut sudah tidak digaungkan lagi dimana telah diganti dengan istilah Pedoman Gizi Seimbang.
Apa itu Pedoman Gizi Seimbang?
Adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal. Sumber: Wikipedia.
Menurut sejarahnya, slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang sudah ada sejak tahun 1950 konon dirasa tidak relevan lagi dengan kondisi negara kita saat ini karena sudah banyak terjadi pergeseran terhadap kebiasaan atau pola makan dari masyarakat. Sehingga pada tahun 1995 sesuai dalam kebijakan Repelita V tahun 1995, program 4 Sehat 5 Sempurna diganti menjadi Pedoman Gizi Seimbang sebagai bagian dari program perbaikan gizi di Indonesia.
Kemudian di tahun 2009, secara resmi Pedoman Gizi Seimbang telah dimasukkan ke dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara jelas adanya Pedoman Gizi Seimbang di dalam program perbaikan gizi nasional.
Prinsip Pedoman Gizi Seimbang yang diterapkan di Indonesia divisualisasikan dengan piramida berbentuk tumpeng dimana disesuaikan dengan budaya Indonesia yang kemudian disebut dengan istilah Tumpeng Gizi Seimbang (TGS).
Piramida pada Tumpeng Gizi Seimbang menunjukkan bahwa semakin keatas porsi yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang akan semakin kecil. Sehingga jika diurutkan dari porsi yang paling besar (paling bawah) ke yang paling kecil (paling atas) terdiri dari 3-4 porsi karbohidrat, 3-4 porsi sayur, 2-3 porsi buah, 3-4 porsi lauk dan yang terkecil adalah gula, garam dan minyak.
Perbedaan Pedoman Gizi Seimbang dan 4 Sehat 5 Sempurna
Jika kita amati dari keduanya, terdapat 3 perbedaan signifikan antara Pedoman Gizi Seimbang dengan 4 Sehat 5 Sempurna, yaitu :
1. Porsi pada Pedoman Gizi Seimbang sangat bergantung pada beberapa hal, yakni jenis kelamin, usia, aktivitas fisik dan berat badan. Sedangkan 4 Sehat 5 Sempurna tidak memperhatikan hal tersebut.
2. Ketiadaan susu pada piramida Pedoman Gizi Seimbang. Susu dianggap sebagai sumber protein hewani yang dapat digantikan dari sumber lainnya, misal telur, ikan, dan daging. Sedangkan anjuran minum susu pada 4 Sehat 5 Sempurna diganti dengan rutin mengonsumsi air putih minimal 8 gelas per hari.
3. Pada Pedoman Gizi Seimbang terdapat aspek pendukung lainnya yang saling berkaitan erat yang disebut dengan 4 Pilar Prinsip Gizi Seimbang, yaitu konsumsi beragam asupan (variasi makanan), mencuci tangan (kebersihan), aktivitas fisik (olahraga), dan memantau berat badan.
Anjuran Isi Piringku
Pada Pedoman Gizi Seimbang seringkali dikaitkan dengan istilah Isi Piringku. Apa itu Isi Piringku?
Merupakan kampanye edukasi pentingnya asupan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan anak usia 4-6 tahun yang bersekolah di PAUD, didukung oleh kebiasaan baik hidrasi sehat, olahraga, perilaku hidup bersih dan sehat serta pemantauan tumbuh kembang anak yang teratur.
Program Isi Piringku merupakan penerapan dari Pedoman Gizi Seimbang yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sajian sekali makan pada Isi Piringku :
• Makanan pokok dianjurkan (3-4 porsi) berkisar 200 gram
• Lauk pauk dianjurkan (2-3 porsi) berkisar 50-100 gram
• Sayuran dianjurkan (3-4 porsi) berkisar 200 gram sekali
• Buah-buahan dianjurkan (2-3 porsi) berkisar 100 gram
Penerapan Pedoman Gizi Seimbang dalam Isi Piringku sekali makan sangat dianjurkan karena belakangan issue stunting pada balita cukup menyita perhatian masyarakat. Stunting bukan hanya akan menggangu tumbuh kembang secara fisik tetapi juga berpengaruh pada kecerdasan anak.
Jika kesehatan fisik terganggu otomatis akan berpengaruh pada kemampuan belajarnya dan dalam jangka panjang nantinya akan berdampak negatif pada kualitas daya saing generasi muda di masa yang akan datang.
Baca : Kenali Gejala Stunting Pada Anak
Penerapan Program Isi Piringku yang dilakukan Danone Indonesia
Sejak tahun 2017, Danone Indonesia ikut mendukung program Isi Piringku dengan memfasilitasi beberapa PAUD terpilih untuk penerapan langsung ke sekolah. Tercatat sudah ada sekitar 360 PAUD di Indonesia yang berhasil dibina. Nantinya program ini akan berdampingan dengan Sanitasi dan Hygiene dimana harapannya Danone dapat menjadi kontributor dalam pencegahan stunting di Indonesia.
Menurut ibu Wailayati Ningsih, sasaran dari Program Isi Piringku sebenarnya adalah Ibu dan anak. Kenapa? karena guru bertindak sebagai panutan di sekolah sedangkan ibu sebagai pendukung anak di rumah yang mana diharapkan dapat mengaplikasikan pesan yang didapat anak selama berada di sekolah.
Kebetulan beberapa waktu lalu (2/10) saya bersama rekan Danone Vloggers Academy lainnya berkesempatan berkunjung ke salah satu sekolah binaan Danone, yaitu PAUD Mentari di wilayah Bogor. Disini saya melihat bagaimana Pedoman Gizi Seimbang diterapkan pada murid-murid selama berada di sekolah.
Saat jam makan siang, anak-anak akan berbaris rapih untuk mencuci tangannya sebelum mengambil makanan sendiri. Anak diberi kesempatan untuk memilih makanan yang diinginkan untuk dimasukkan ke dalam piringnya masing-masing.
Dalam hal ini, para guru di PAUD Mentari sudah mendapat edukasi melalui pelatihan bersertifikasi terkait Pedoman Gizi Seimbang. Sekolah juga disediakan Alat Peraga Edukasi (APE) berupa buku panduan dan flip chart atau lembar balik sebagai media yang mudah digunakan untuk membantu guru bercerita atau menjelaskan kepada murid-muridnya.
Dengan adanya kampanye Isi Piringku diharapkan dapat memperbaiki gizi buruk pada anak-anak terutama usia PAUD (4-6 tahun) yang menjadi masalah serius di Indonesia. Dimana pada dasarnya dapat diselesaikan dengan mencangkup 3 hal, yaitu edukasi pola asuh orangtua terkait Pedoman Gizi Seimbang, akses air bersih dan sanitasi, serta perilaku hidup sehat yang konsisten.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pedoman Gizi Seimbang sangat tepat diterapkan oleh seluruh masyarakat guna menekan angka malnutrisi di Indonesia serta mencapai hidup sehat yang berkesinambungan.
Video field trip Danone Vloggers Academy klik disini
***
Instagram : @nutrisibangsa @aqualestari
makasih sharingnya
Asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi memang penting banget untuk tumbuh kembang anak ya mbak