Tree House Cafe Bandung

Tree House Cafe Bandung

Pagi itu saya ada janji dengan teman-teman IPC untuk evaluasi sekaligus pembubaran panitia acara Milad Akbar IPC beberapa waktu lalu. Kafe ini dipilih karena lokasinya cukup strategis di tengah kota tepatnya di belakang RS. St Borromeus Bandung. Untuk yang tau dengan LAVIE Baby Shop, kafe ini persis di sebrang salah satu toko tersebut.

Saya dan Riyadh (as usual) sampai di sana sekitar jam 10 pagi dan masih sepi. Asik! Nikmatnya datang ke kafe dalam keadaan sepi saatnya bebas jeprat jepret segala sisi 😛 Tree House Cafe mengambil tema interior design ‘shabby chic’ dengan dominasi hijau pastel. Untuk area luar, di sediakan TV serta meja dan kursi berbahan kayu. Sedangkan area dalam lebih banyak memanfaatkan sofa di beberapa sudut. Bukaan jendela yang cukup banyak membuat sirkulasi udara tetap terjaga walau tanpa pendingin ruangan. Satu lagi yang menjadi perhatian khusus adalah deretan pajangan motif bunga yang tertata cantik di lemari kaca.

Untuk saya pribadi yang menarik dari kafe ini adalah playgroundnya. Buat emak-emak yang selalu boyong si toddler anytime-anywhere akan sangat membantu sekali. Minimal di saat umi sibuk ber-we time dengan teman-teman, Riyadh pun sibuk dengan keseruan mainannya. Beberapa jenis mainan yang tersedia disini antara lain; tree house alias rumah pohon (lumayan bikin Riyadh sumringah dibebaskan bulak balik naik tangga), mini flying fox, ayunan, perosotan serta rumah jamur mini. Semuanya sudah Riyadh coba satu persatu 😀

Untuk makanan dan minuman bisa dibilang kafe ini menyediakan menu yang variatif. Dari western sampai tradisional, dari sosis sampai soto betawi hampir semua tersedia disini. Ada juga menu dan porsi khusus anak-anak. Waktu itu saya pesan soto betawi IDR 28,5k dan jus alpukat IDR 17,5k. Secara umum harga yang ditawarkan untuk makanan berada dikisaran IDR 17,5k-49,5k sedangkan minuman dari IDR 8k – IDR 25k. Disini juga menyediakan homemade sausage alias sosis rumahan yang bebas MSG, Zat Pewarna dan Pengawet. Kamu dapat membeli sosis tersebut dengan mengambilnya langsung dari lemari pendingin khusus yang tersedia.

Last but not least, kurang lengkap rasanya kumpul-kumpul tanpa dokumentasi. Terima kasih teman-teman yang selalu menginspirasi, semoga silaturahim tetap terjaga walau acara sudah selesai 🙂