#JanganTakutBerbagi Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Mengajak Masyarakat Untuk #JanganTakutBerbagi
jendelakeluarga.com – Berbagi itu tidak pandang bulu, kepada siapapun kita dapat melakukannya. Beberapa hari lalu (21/03) saya hadir di Press Briefing #JanganTakutBrieifing Dompet Dhuafa. Domper Dhuafa merupakan lembaga filantropi islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan kegiatan filantropis (welas asih) dengan wirausaha usaha sosial profetik.
Kebetulan acara ini diadakan di Dompet Dhuafa yang berlokasi di Institut Kemandirian Domet Dhuafa Karawaci Tangerang. Sejujurnya lokasi ini sering saya lewati tapi belum pernah dikunjungi, Alhamdulillah kesempatan itu datang. Siapapun dapat menjadi peserta halal Dompe Dhuafa yang bersumber dari dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ziswaf) serta dana lainnya yang bergerak di bidang sosial.
Ada beberapa program dan layanan yang diusung oleh Dompet Dhuafa dengan tujuan agar masyarakat tidak takut berbagi terhadap sesama, kapanpun dan dimanapun. Salah satunya adalah konsep #Jangantakutberbagi.
Diantara banyaknya donatur yang turut serta berbagi yang dimiliki, terselip seorang dermawan bernama Alm. Prof. Drs Amir Radjab Batubara dan istri. Di masanya ia masih aktif bekerja dan menyempatkan untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak yatim dan dhuafa di rumahnya setiap akhir pekan. Ada banyak sekali anak yatim yang disekolahkan dan diberikan biaya hidup, karenanya ia dikenal di lingkungan Dompet Dhuafa sebagai bapak dari anak-anak dhuafa.
Beberapa tahun lalu pasangan dermawan tersebut mewakafkan gedung dan lahan yang dimilikinya di daerah Karawaci, Tangerang. Bagunan tersebut diberi nama WAKAYAPA singkatan dari Wakaf Anak Yatim dan Papa. Disinilah cikal bakal sentra latihan usaha mandiri yang kemudian dikenal dengan nama Institut Kemandirian berdiri dimana diwujudkan dalam bentuk pendidikan keterampilan (vocational training) bagi kaum dhuafa. Ada beberapa jurusan di dalam Institut Kemandirian ini, antara lain menjahit, salon muslimah, teknik otomotif, teknik telepon seluler dan desain grafis.
Ada kisah menarik yang datangnya dari Ustadz Syahroni, seorang murid Institut Kemandirian pertama yang diajak oleh (Alm) Pak Amir di tahun 1998 lalu. Waktu itu Pak Amir mengajak anak Panti Asuhan (sekitar 80 orang) berkeliling pulau Jawa. Meskipun beliau memiliki mobil mewah tapi tetap mau naik bis bersama dengan anak-anak panti di dalamnya. “Saya melihat Pak Amir begitu mencintai anak yatim” ujar Ustadz Syahroni. Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk mengambil 2 jurusan pada saat itu, yaitu percetakan sablon dan otomotif. Lama pendidikan sekitar 1 tahun berserta waktu magangnya.
Terharu dan salut rasanya mendengar cerita kebaikan yang dicurahkan Pak Amir kepada anak yatim yang dimilikinya saat itu. Semoga menjadi amal jariyah yang senantiasa mengalir terus dan dapat menjadi contoh di masa sekarang.
Dengan adanya beberapa program yang dijalankan karenanya Dompet Dhuafa mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat juga menebarkan semangat #JanganTakutBerbagi agar program yang dijalankan dapat memberi semangat khususnya pada generasi muda milenal saat ini.
***
:: 21 Maret 2019 ::
Jangan takut berbagi yang slogan mengajak orang dalam kebaikan dan inilah yang akan membuat kita semakin yakin . Kalau pelit malah rugi