Talk Show Inspiratif ‘Pengusaha dan Penulis’
19 Desember 2015
From Zero to Hero
Informasi ini saya dapat dari postingan teman di salah satu grup WhatsApp. Menariknya adalah tema yang dibicarakan terkait bisnis dan menulis, 2 hal yang belakangan ini saya senangi.
Acara yang diadakan di Aula Pusdai lantai 2 ini cukup untuk menampung sekitar 50 peserta. Diselenggarakan oleh Rumah Pensil Community, acara ini dibuka dengan 2 buah nyanyian islami dari Kang Abay sembari menunggu peserta lain yang mulai memadati ruangan.
Peserta yang sudah hadir dipersilahkan mengambil makanan ringan kapan saja yang sudah disediakan oleh panitia di snack corner antara lain; lemper, pie dan keripik singkong serta tak ketinggalan pilihan minuman teh atau kopi.
Dengan dipandu MC seru yang sayang sekali saya lupa namanya, menjadikan suasana menjadi hangat. Salam sapa yang diminta oleh MC-nya saat itu jika ditanya ‘Apa kabar?…’ kepada peserta adalah ‘Alhamdulillah, Bahagia, Menginspirasi…’ 😀
Sekian sekilas mengenai suasana acaranya, mari kita lanjutkan ke pembahasan materi.. Disini saya akan meringkas masing-masing cerita sukses ala Bu Ina dan Kak Eka dari apa yang disampaikan saat itu.
Ibu Ina Wiyandini (Ina Cookies)
Ibu dari 3 orang anak yang dulu bercita-cita menjadi dokter ini sudah banyak merasakan jatuh bangun mencapai kesuksesan usahanya. Ia berkata, ‘semua berawal dari kegagalan’. Di tahun 1987, suaminya saat itu masih berprofesi Pegawai Negeri PU yang kemudian dipindah tugas ke Aceh selama 2 tahun. Karena merasa tidak cocok dengan lingkungannya maka mengundurkan diri dari PNS dan hijrah ke Bandung di tahun 1990-an kemudian berlabuh di Cirebon.
Di Cirebon inilah awal mulanya Ia mencoba bisnis barunya yakni jahe. Jahe-jahe yang ditanam di Sumedang lalu dikirimkan ke luar negeri. Hasil dari usaha tersebut Ia coba buat olahan berbahan dasar jahe, dari mulai manisan jahe hingga coba-coba resep menjadi cookies jahe. Dan hasilnya ternyata disambut baik oleh tetangga serta teman-teman dekat lainnya. Dari situlah Ia terus meracik resep-resep baru untuk usaha cookiesnya hingga saat ini. Uniknya di Ina Cookies, bahan utama yang diolah jarang digunakan oleh pembuat kue lainnya seperti jahe, jengkol, petai dsb. Sehingga Ina cookies memiliki keunikan tersendiri dan berani mengambil resiko ‘berbeda dari yang lainnya’.
Saat ini sudah sekitar 1300 gerai Ina Cookies di Indonesia. Ia dan keluarga dapat merasakan hasilnya yang luar biasa. Memiliki rumah, kendaraan serta menyekolahkan anak ke luar negeri. Di luar dari itu Ia juga sangat bersyukur dapat berkesempatan mendirikan pondokan sebagai ladang amalnya kelak yaitu Pondok Hafiz Quran dan Pondok Anak Berkebutuhan Khusus.
Tips Sukses ala Ina Cookies :
J : Jujur
U : Ulet
S : Sabar
Ko : Komunikatif
Ki : Komitmen
I : Inovatif
N : Niat
A : Akurat
Kak Eka Wardhana (Rumah Pensil)
Terlahir dari keluarga biasa-biasa saja, ayah pegawai swasta dan ibu seorang perawat. Sejak kecil ayahnya suka sekali cerita tentang masa lalunya, hal ini seperti menjadi kebiasaan mendengarkan cerita. Dulu semasa kuliah, Ia sempat tertekan karena merasakan masuk jurusan yang salah yakni fisika dan ternyata memang hanya dijalananinya selama 2 tahun saja kemudian keluar. Ia ingat sekali saat masa-masa depresi itu lantas mengambil kertas dan pensil, ternyata yang keluar adalah sebuah tulisan dongeng. Dari situlah kegemarannya menulis terus mengalir.
‘Hidup ini harus ada yang diperjuangkan’ jelasnya. Dulu pertama kali kerja di Mizan, sempat merasakan suasana yang tidak menyenangkan lalu kemudian ada salah satu temannya yang resign memutuskan mendirikan rumah cetak sendiri, Ia pun berpikir ‘kenapa dia bisa saya tidak bisa, sedangkan kemampuan saya sepertinya masih diatas dia’. Selang beberapa waktu kemudian akhirnya memutuskan untuk berhenti juga dan membuat ‘rumah’ sendiri yaitu Rumah Pensil yang saat ini berdiri.
Rumah Pensil adalah sebuah rumah penerbit yang didirikan oleh Kak Eka Wardhana, berlokasi di Jl. Pasirwangi raya Kav 3 Bandung. Saat ini Rumah Pensil hanya menerbitkan buku-buku karangan Kak Eka Wardhana yang semua koleksinya bernuansa islami. Selain sebagai rumah penerbit, tempat ini juga digunakan sebagai rumah kreasi anak-anak. Berbagai acara sudah diselenggarakan seperti workshop anak, dongeng islami dan kursus karya kreatif anak.
Tips Menulis ala Kak Eka Wardhana :
• Banyak membaca, karena dengan membaca wawasan dan inspirasi menulis akan bertambah
• Saat menulis buat keadaan se-nyaman mungkin
• Jika ingin berhenti ditengah-tengah menulis, maka berhentilah di kalimat yang membuat kamu penasaran untuk ingin segera melanjutkannya
• Berkaryalah, karena dari sana kamu akan menemukan kelebihan dan kekuranganmu
Ada 3 tipe ketaguhan dalam menghadapi kesulitan pada manusia (Adversity Quotation), yaitu :
1. Quiters type
Orang dengan tipe ini akan lari mundur jika dihadapkan dengan masalah.
2. Campers type
Orang dengan tipe ini akan cepat berhenti berusaha jika sudah mendapatkan apa yang diimpikan.
3. Climbers type
Orang dengan tipe ini akan terus berjuang tanpa lelah meskipun impiannya sudah didapat. Ia akan selalu berusaha melakukan terbaik dalam hidup dan akan berhenti dalam keadaan berjuang. Tipe inilah yang harus dimiliki oleh kita semua yang ingin berkarya.
www.ceritakeluarga.wordpress.com