Gerakan “Hibernasi Gadget 12-12”
Belakangan ini saya disibukkan oleh ide-ide yang berseliweran di pikiran. Bukan karena pekerjaan rumah yang mengharuskan demikian, bukan juga karena aktivitas “sampingan” yang memaksa untuk melakukannya. Hanya saja ini sebuah kebiasaan saya yang “overload to think” hal-hal nggak penting yang sudah harus dikurangin.
Gadget bagi saya adalah asset. Bagaimana tidak hampir 70% tulisan di blog pribadi menggunakan aplikasi menulis via gadget, komunikasi dengan keluarga dan teman-teman juga dengan gadget, serta tidak kalah menyitanya untuk aktivitas onlineshop juga menggunakan gadget. Ini namanya era digital freak, dan saya salah satu korbannya. Who’s with me?
Kepikiran untuk membagi hidup saya antara dunia maya dan dunia nyata dengan sebenar-benarnya. Perkara proporsi juga harus jelas dan terarah. Maksudnya? Bukan di saat jadwal masak malah posting foto di instagram atau facebook, bukan di saat main bareng anak malah sibuk membalas WhatsApp atau disaat istirahat malah berkutat dengan blog. Bukan itu yang diharapkan.
Dengan alasan sederhana ingin memperbaiki ritme hidup, saya coba menerapkan sebuah gerakan yang diberi nama :
“Hibernasi Gadget 12-12” #HG1212 *copy right 😛
Apa itu?
Merupakan sebuah gerakan atas dasar kesadaran diri untuk membatasi pola penggunaan gadget sejak pukul 12 siang hingga 12 malam. Selebihnya? Saya bebas menggunakannya anytime-anywhere sesuai kebutuhan. Sengaja mengambil angka 12-12 bukan 12-24, selain karena enak didengar dan juga agar mudah diingat. Kenapa mengambil 12-24 dan bukan 24-12? Karena waktu-waktu tersebut yang cocok untuk seorang ibu rumah tangga seperti saya. Kalau ada seorang pakar psikolog anak menerapkan 1821, artinya gerakan ini akan lebih ekstrim lagi.
Caranya?
Sebelum melakukan gerakan ini saya sudah mencoba beberapa alternatif lain tapi hasilnya tidak maksimal. Dari uninstall aplikasi hingga menonaktifkan jaringan internet secara manual. Hingga akhirnya saya coba melakukan from simply things to do yaitu mematikan WiFi dirumah dan mengambil paket kuota internet provider dengan pembatasan di jam-jam tertentu. Jelas ya saya mengambil paket internet yang optimal di jam 12 malam hingga 12 siang. Selama rentang waktu tersebut saya bebas memanfaatkannya dengan kuota melimpah.
Saya sudah mencoba hampir 2 minggu yang lalu dan ternyata sangat efektif terutama berpengaruh dengan ritme aktivitas sehari-hari. Saya benar-benar dituntut untuk menyelesaikan perkara dunia maya selama 12 jam saja, selebihnya ya 100% berada di dunia nyata. Lalu bagaimana dengan onlineshop? Saya memberlakukan waktu respon maksimal 24 jam, slow response donk? It’s ok semua ada konsekuensinya, toh jika chat yang masuk di jam-jam saya aktif tidak menjadi slow response kan? 🙂 Tenang yang lainnya masih bisa terjangkau melalui SMS atau telepon.
Tertarik untuk mencoba? Yuk.. Sama-sama untuk hidup yang lebih nyata 😉
Note :
Sebaiknya memiliki dua provider, satu khusus untuk paket internet dan satu lagi khusus SMS atau Telp. Karena beberapa provider memberlakukan tarif normal jika pulsa masih tersedia saat internet tetap digunakan di luar jadwal paket yang diambil.
Ahh….ini yang disebut sebut 12-12 teh….
hehee…saya 1821 saja unconsistent.
*toyorpalasendiri
Hehe iya.. Cobain teh, siapa tau yang ini berhasil 😀