Kekuatan Cinta dalam Sebuah Keluarga

jendelakeluarga.com – Jatuh cinta? Ah bukan jamannya lagi main cinta-cintaan. Eits, jangan salah.. Setelah menikah dan berumahtangga, menyiram dan memberi pupuk demi kesuburan cinta adalah Fardhu ‘ain hukumnya alias WAJIB. Banyak cara yang bisa dilakukan misalnya dengan memberikan hadiah, menyampaikan kata-kata cinta pada moment tertentu, atau bisa juga sekedar mengingatkan hal-hal kecil sebagai bentuk perhatian.

Jatuh cinta lagi? Harusnya sih bukan ada kata “lagi” tetapi SELALU. Suami harus selalu jatuh cinta dengan istri dan anak-anaknya, berupaya sekuat tenaga membahagiakan mereka apapun ikhtiarnya. Begitu juga seorang istri, tidak ingin kan sang suami lirik sana sini hanya karena merasa di-nomor-sekian-kan ? Hiks, Naudzubillah..

Saya memang belum pernah membuat surat cinta khusus untuk sang suami. Kalau dibayangkan pasti seru juga, mungkin lain waktu, tapi bukan sekarang. Anggaplah pijatan hangat di pundak, aktivitas menggunting kuku sembari diskusi santai yang rutin kami lakukan sudah terwakilkan dari sekedar kata-kata indah dalam penggalan kalimat. Dan saya yakin, itu yang diinginkan olehnya 🙂

Jadi istri dan ibu susah-susah gampang, tidak ada panduan baku dalam profesi ini. Semakin banyak masukan yang didapat, semakin bingung dibuatnya (mulai baper, red : bawa perasaan). Setiap makhluk Allah pasti punya manfaatnya masing-masing, begitu juga keberadaan saya di dalam keluarga kecil sekarang ini. Menjadi istri dan ibu yang dibanggakan adalah misi saya sesungguhnya. Sudah pasti bangga versi mereka masing-masing. Untuk mencapainya butuh aneka kekuatan potensi di dalamnya, terutama Do Not Give Up. Ketika dihadapkan suatu masalah tidak cepat frustasi, bertemu gagal ya bangkit lagi, belum sempurna ya coba lagi, begitu seterusnya. Saya memang anti putus asa sebelum benar-benar puas dengan apa yang saya lakukan. Mungkin potensi ini yang berperan besar dalam kehidupan saya dan keluarga kecil saat ini.

Anak itu adalah anugerah. Semua pasti sependapat dengan saya, kecuali orangtua yang tidak layak dikatakan orangtua dalam berita-berita kriminal  itu. Setiap anak adalah unik serta tersimpan potensi-potensi luar biasa yang dapat merubah dunia. Kami baru diamanahkan satu anak, potensinya sudah seribu satu macam. Senang bertemu dengan orang dan bermain di alam bebas adalah salah-duanya 🙂 Iya, Ry memang bukan tipe anak yang pemalu, dia akan dengan senang hati mendatangi orang lain untuk diajaknya bermain. Waktu belum bisa bicara, dia hanya mendekati orang tersebut (anak-anak maupun dewasa) sebagai kode untuk diajak bermain bersama. Ry senang sekali travel – kemanapun itu, dengan keluar rumah menjadikannya banyak melihat hal baru.

Jika sudah berhasil melihat potensi diri  dan keluarga, kini saatnya melihat tantangan di luar sana. Keadaan ekonomi, politik, sosial, budaya bahkan pengaruh tekhnologi tidak luput menjadi kekhawatiran bersama. Tantangan sekaligus impian terberat kami adalah menjadi keluarga bermanfaat (success in dunya wal akhirah) yang mampu berpegangan dalam kaidah agama. Aamiin Allahuma Aamiin..

Bagaimana dengan kalian, sudah siapkah mengarungi ombak dalam bahtera rumahtangga? 🙂 Bismillah..

Miranti

jendelakeluargaid@gmail.com

Leave a Reply

error: Content is protected !!