Kunci Keamanan Pangan Badan POM

Kunci Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

HARI PANGAN SEDUNIA BPOM

jendelakeluarga.com – Apa yang biasa kamu cek saat membeli makanan atau minuman yang dijajakan di pasaran? Harga, kemasan, atau isi kandungan?

Sehat itu dimulai dari diri sendiri, salah satunya dengan pemilihan makanan dan minuman yang tepat. Karena pemilihan pangan berkualitas dalam keluarga merupakan kunci cikal bakal tumbuhnya masyarakat yang sehat.

Beberapa hari lalu (9/11) saya menghadiri undangan “Ngobrol Asyik Milenial bersama BPOM – Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia atau World Food Day yang jatuh pada tanggal 16 Oktober lalu.

Acara yang diisi dengan talkshow santai oleh Kepala BPOM Republik Indonesia, DR. Ir. Penny K. Lukito, MCP serta Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, MSc. CFS (Guru Besar IPB, Senior Scientist SEAFAST Center, IPB) ini berlangsung dengan seru. Banyak ilmu baru yang dibagikan oleh beliau tentang pentingnya mengetahui kunci keamanan pangan.

HARI PANGAN SEDUNIA BPOM
Ki-ka : Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, MSc. CFS, DR. Ir. Penny K. Lukito, MCP dan MC Kemal Mochtar

Selain dihadiri oleh rekan blogger lainnya, acara juga dimeriahkan oleh para peserta adik-adik perwakilan dari beberapa SMA Negeri di kawasan Jakarta Selatan, antara lain SMAN 3, SMAN 6, SMAN 28 dan SMAN 30 Jakarta. Masing-masing dari sekolah unjuk kreativitas dengan menampilkan yel-yel yang masih berkaitan dengan pangan. Seru, semuanya kreatif.

ngobrol asyik milenial bersama bpom di hari pangan sedunia
Performance SMAN 6 Jakarta

Sekarang mari kita bahas tentang apa yang didiskusikan dalam acara ini.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa pemilihan makanan menjadi kunci untuk menjadikan sebuah keluarga yang sehat. Kebersihan pangan harus selalu dijaga agar setiap makanan yang terhidang di dalam rumah dapat tercipta makanan dan minuman yang sehat dan berkualitas.

Berikut beberapa kunci yang harus dijalankan untuk mendapatkan pangan yang aman, sehat dan berkualitas, antara lain :

1. Beli pangan yang aman

Belilah pangan di tempat dan penjual yang bersih, pilih pemasok yang memiliki kredibilitas baik. Buat daftar pangan yang dibutuhkan sebelum berbelanja sehingga tidak berlebih atau bersisa jumlahnya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kapasitas penyimpanan di dalam kulkas atau lemari penyimpanan.

2. Simpan pangan secara aman

Pisahkan tempat penyimpanan antara bahan pangan dan non pangan, serta pangan mentah dan pangan matang. Khusus untuk pangan dingin atau beku segerakan menyimpannya di lemari pendingin untuk menjaga kualitasnya tetap terjaga. Pastikan pengaturan suhu dapat berfungsi dengan baik pada lemari pendingin.

3. Siapkan pangan secara seksama

Saat mengolah atau memasak bahan pangan, pastikan bahan yang ingin dimasak dalam kondisi segar, cuci terlebih dahulu dengan air mengalir sebelum diolah lebih lanjut. Khusus untuk sayuran berupa lembaran seperti kol dan sawi maka disarankan dicuci per lembarannya. Buang bagian yang rusak atau busuk agar tidak merusak rasa dan kualitas bahan lainnya yang akan diolah.

4. Sajikan pangan secara aman

Jenis pangan segar yang langsung dapat dikonsumsi seperti lalapan atau karedok dapat dicuci dengan air bersih dan dibilas dengan air matang. Sajikan makanan sesuai dengan suhu terbaiknya, misal dalam keadaan panas seperti sup dan gulai, dalam keadaan dingin seperti es buah dan dalam keadaan beku, seperti es krim.

5. Utamakan kebersihan

Cucilah tangan sebelum mengolah pangan, cuci bersih seluruh peralatan pangan yang digunakan, bedakan lap atau serbet untuk tangan dan untuk mengeringkan peralatan dapur. Jangan lupa juga membersihkan area memasak sehingga kebersihan senantiasa terjaga.

12 pesan keamanan pangan yang direkomendasikan oleh Badan POM :

1. Santap pangan segera begitu dihidangkan

Untuk meminimalisir risiko, segera konsumsi pangan matang dan jika ada sisa simpan dalam kondisi panas (diatas 60°C) atau dingin (dibawah 5°C). Dan jika ingin dikonsumsi kembali maka disarankan untuk memanaskan pangan pada suhu diatas 74°C.

2. Simpan pangan hewani pada suhu di bawah 5°C

Untuk meminimalkan risiko, maka simpanlah bahan pangan hewani pada suhu dibawah 5°C dan untuk pemanasan kembali hanya boleh dilakukan satu kali sampai suhu 85°C.

3. Panaskan makanan kaleng hingga suhu 80°C

Untuk meminimalkan risiko pilih makanan kaleng dengan bentuk kaleng yang tidak penyok, tidak gembung dan tidak berkarat serta lakukan pemanasan hingga suhu 75°C-80°C.

4. Pastikan mencuci peralatan masak dengan benar

Untuk meminimalkan risiko, cuci tangan dan alat masak dengan sabun anti seotik, serta pastikan memasak daging sampai matang sempurna (suhu antara 70°C-85°C).

5. Cuci pangan dengan air matang

Cuci buah dan sayuran yang dikonsumsi langsung dengan air matang. Untuk bahan mentah dan sumber hewani seperti daging unggas dan hasil laut disarankan dimasak sampai matang sempurna (suhu antara 70°C-85°C).

6. Jaga kebersihan saat mengolah pangan

Untuk meminimalkan risiko, jaga kebersihan saat mengolah pangan dan memasaknya hingga matang sempurna. Karena pangan yang tidak bersih merupakan sumber kontaminasi terhadap kuman dan bakteri lainnya.

7. Konsumsi produk pangan dengan aman

Sebaiknya konsumsi telur ikan dan dagin dalam keadaan matang sempurna untuk menghindari mikroba pathogen penyebab diare, demam dan pusing akibat kontaminasi.

8. Perhatikan kebersihan diri saat mengolah pangan

Selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan saat mengolah pangan. Karena penyebaran dapat melalui konsumsi air yang terkontaminasi serta jari tangan manusia.

9. Hindari kontak langsung dengan pangan matang

Usahakan untuk menghindari kontak langsung dengan pangan yang sudah matang. Gunakan alat sendok, penjepit dan garpu untuk menghindari pangan terkontaminasi.

10. Masak pangan hingga matang sempurna

Konsumsi pangan yang bersih dan matang sempurna. Serta hindari kontak dengan hewan berbulu yang kurang terjaga kebersihannya.

11. Simpan seafood dalam keadaan beku

Sebaiknya menyimpan produk pangan seafood dalam suhu rendah, yaitu kurang dari 4°C.

12. Jaga higiene perorangan dengan baik

Jagalah praktek keamanan pangan dengan baik, masak dengan suhu diatas 70°C dan disimpan pada suhu kurang dari 4°C.

Nah sekarang makin paham ya bagaimana cara menjaga keamanan pangan kita sehari-hari. Ibu Penny juga menginformasikan bahwa penting untuk masyarakat melakukan Cek KLIK  terlebih dahulu sebelum membeli makanan dan minuman kemasan di pasaran.

Apa itu Cek KLIK?

Kemasan : Pastikan kemasan yang dibeli dalam keadaan baik, tidak sobek atau bocor, tidak penyok dan menggembung.

Label : Baca dengan seksama informasi pada label termasuk informasi nilai gizi.

Izin edar : Periksa izin edar produk melalui barcode yang dikeluarkan oleh Badan POM.

Kedaluwarsa : Pastikan produk yang dibeli tidak melebihi tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.

cek KLIK BPOM

Cerdas mengenali label gizi dan membaca informasi nilai gizi pada kemasan merupakan salah satu langkah menuju hidup sehat. Karena dengan begitu kita dapat mengetahui jumlah kandungan makanan yang masuk ke dalam tubuh serta menjaga kesehatan dari risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).

Yuk, mulai dari sekarang berpikir kritis sebelum membeli pangan. Gunakan konsep 5W1H (What, Where, When, Who, Why dan How) dalam menggali informasi. Pertimbangkan pengaruhnya dari informasi yang didapatkan serta cari tahu dari sudut pandang yang lainnya.

Setuju ya, cerdas memilih pangan dimulai dari diri sendiri 🙂


Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan – Badan Pengawas Obat dan Makanan
Jl. Percetakan Negara No. 23, Gedung F, Lantai 4 – Jakarta Pusat
Instagram : @bpom_ri
Facebook : Badan POM

***

:: 9 November 2019 ::

Miranti

jendelakeluargaid@gmail.com

Leave a Reply

error: Content is protected !!