Wisata Edukasi ke Dago Dairy Bandung
Hari ini kami senang sekali karena akan ada kunjungan ke Dago Dairy Farm bersam teman-teman komunitas. Sesuai kesepakatan bersama, kami berkumpul di depan patung cepot dekat dengan Tea House Cafe sebagai meeting point. Ry masuk dalam kloter pertama sehingga ikut dengan rombongan pagi yang berkumpul jam 07.30 WIB.
Karena panitia belum sempat melakukan survey ke TKP dan kabarnya jalan menuju Dago Dairy agak ajaib maka Bu Yanti (pemilik farm) dengan sangat baik hati menawarkan diri untuk menjemput kami di meeting point. Jika kamu ingin kesana bisa mengambil arah jalan Dago Giri (Lawangwangi Cafe). Catatan pentingnya adalah karena jalan yang dilalui cukup menanjak, kadang berbatu dan hanya bisa dilalui satu mobil maka sangat disarankan menggunakan kendaraan motor (non matic). Simpan juga peta ini barangkali dibutuhkan 🙂
Setibanya di tempat parkir yang hanya bisa menampung 5-6 mobil ini, kami harus berjalan kaki lagi sekitar 400 meter menuju lokasi. Jalanan yang ditempuh tidak kalah seru. Memiliki kontur berbatu dan sedikit menanjak sehingga butuh perjuangan ekstra untuk anak-anak seumur balita. Namun bukan namanya field trip jika tidak dilakukan dengan suka cita. Kegiatan ini terasa lebih menyenangkan lagi sambil menikmati pepohonan hijau yang berada di sisi kanan dan kiri jalan.
Setelah perjalanan yang cukup menantang (bagi kami yang membawa bayi atau batita) akhirnya sampai juga di pondokan Dago Dairy milik Bu Yanti dan Pak Mark. Dago Dairy Farm merupakan satu kawasan seluas 2 hektare yang berisi peternakan sapi dan ayam serta kegiatan membuat produk susu, yogurt dan keju dari kurang lebih 25 ekor sapi yang dipelihara mereka.
Kami duduk istirahat sejenak sebelum memulai rangkaian kegiatan hari itu. Pak Mark sudah menyambut kami dengan sangat ramah. Sambil duduk santai, Pak Mark menjelaskan rencana kegiatan yang akan diikuti, setelah itu beliau langsung memberikan worksheet yang harus dikerjakan oleh seluruh peserta sebagai bagian dari kegiatan pertama.
Can You Find the Answer Activity
Setelah peserta mendapatkan worksheet masing-masing, semua peserta berjalan menuju tanah lapang yang juga terdapat peternakan ayam. Disini anak-anak akan mencari petunjuk dari jawaban yang ada pada worksheet. Misalnya, apakah sapi bisa melahirkan kembar? pada usia berapa biasanya sapi melahirkan anak pertama? berapa liter biasanya sapi minum susu per harinya? dan sebagainya 😀 Jika sudah menemukan petunjuk yang tersebar di rerumputan, peserta dapat mengambil satu buah kartu bergambar binatang yang di taruh di dalam gelas di sisi jawaban tersebut.
Meet the Cow Activity
Setelah selesai dengan kegiatan melengkapi jawaban yang ada pada worksheet, seluruh peserta kembali lagi duduk di basecamp tempat kami semula berkumpul. Pak Mark coba mereview apa saja yang sudah didapatkan peserta dan bersama-sama menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam worksheet. Setelah selesai, peserta melanjutkan rangkaian kegiatan berikutnya yaitu bertemu dengan sapi!
Peserta diberikan waktu untuk “meet and greet” dengan sapi-sapi disini. Total sapi yang berada di Dago Dairy sekitar 25 ekor. Semuanya dijaga dengan sangat baik. Hal utama yang terpenting bagi pemiliknya adalah kebersihan dari sapi dan lingkungan tempat tinggalnya. Sapi-sapi yang berada disini semua berjenis kelamin betina, untuk yang jantan hanya didatangkan saat melakukan inseminasi buatan saja kemudian sapi jantan tersebut di jual kembali. Hasil inseminasi buatan dapat terlihat sekitar 5-6 bulan untuk mengetahui berhasil tidaknya proses pembuahan (hamil).
Siapa bilang hanya manusia yang minum susu, sapi juga. Disini sapi-sapi rutin mendapatkan susu sapi 2 kali sehari dengan menghabiskan sekitar 150 liter per harinya. Untuk menghasilkan susu, sapi biasa diperah pada jam 3 pagi dan 3 sore dengan selang waktu 12 jam. Untuk kasus pada sapi yang baru melahirkan, sapi tersebut akan diberikan istirahat selama 2 bulan agar pada bulan berikutnya dapat segar kembali. Mengenai kelahiran bayi, biasanya sapi dapat melahirkan bayi pertamanya saat usia 2 tahun dan mereka jarang sekali mendapatkan bayi kembar.
Persis di sebrang kandang besar sapi dewasa terdapat kandang sapi untuk bayi atau anak-anak. Disini kami coba memberikan makan dan memberikannya minum. Berat bayi sapi saat baru lahir adalah setara dengan berat manusia usia anak SMP lho 😀 Oh ya, kandang sapi disini dijaga dengan baik oleh orang kepercayaan pemiliknya, mereka tinggal di dekat pekarangan sapi sehingga jika terjadi apa-apa dengan sapi-sapi ini mereka dengan siaga akan menanganinya.
It’s Time for Yogurt Activity
Setelah bersenang-senang dengan sapi, seluruh peserta kembali lagi ke basecamp. Sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya, anak-anak diajak untuk mencuci tangan terlebih dahulu karena beberapa jam yang lalu sudah banyak beraktivitas dengan binatang.
Sambil menunggu anak-anak yang bergantian mencuci tangan, Pak Mark membagikan lembaran berjudul “Animals around the farm”. Beliau menjelaskan mengenai hewan-hewan yang sering dijumpai di sekitaran Dago Dairy. Ada kupu-kupu, burung hantu, lutung, kadal hingga tupai. Anak-anak bisa mempelajarinya dari foto-foto tersebut.
Beres anak-anak cuci tangan dan mendengar cerita mengenai binatang-binatang yang berkeliaran di farm, Pak Mark langsung membagikan yogurt segar produksi Dago Dairy, enak.. Masing-masing anak maupun orangtua mendapatkan 1 buah cup, boleh diminum di tempat atau dibawa pulang. Anak-anak sangat menikmatinya, termasuk Ry yang memang suka dengan yogurt 😀 Sebagai informasi, Dago Dairy juga menjual yogurt yang dikemas 1 liter seharga IDR 38.000. Sedangkan yang sudah dapat kita jumpai di supermarket adalah hasil susu sapi murni dengan harga Rp 21.000 per liternya. Oh ya, ada yang surprise saat kami sedang asik menikmati yogurt, tiba-tiba Bu Yanti mengumumkan hari itu sedang ada yang berulang tahun, jadilah kami saat itu dengan kompak menyanyikan lagu ulang tahun bersama-sama 😀
Walk Around the Forest Activity
Aktivitas terakhir sekaligus penutup rangkaian kegiatan ini adalah berjalan-jalan di sekitar hutan dekat dengan farm. Anak-anak dapat jalan beriringan di jalan setapak hutan belantara. Tidak berjalan jauh, hanya untuk mengenalkan hutan kepada anak-anak. Pak Mark berhenti di tengah-tengah hutan dan bercerita mengenai binatang-binatang yang hidup di sekitar hutan, serta menceritakan bahwa beliau sering juga berjalan kaki dari rumah menuju farm hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit jika melalui hutan ini.
Alhamdulillah selesai semua rangkaian kegiatan yang menyenangkan ini. Tidak terasa 2 jam sudah berlalu. Sebelum pulang kami tidak lupa untuk mengabadikan kebersamaan kloter 1 yang akan bergantian shift dengan kloter 2 🙂 Foto bersama dengan Bu Yanti dan Pak Mark menjadi penutup kegiatan ini sebelum kami kembali turun ke parkiran.
Terima kasih Bu Yanti dan Pak Mark atas service terbaiknya selama kami mengikuti seluruh kegiatan di Dago Dairy. Semoga lain waktu kami bisa berjumpa kembali. Sukses untuk Dago Dairy 😉
***
Alamat Dago Dairy :
Buniwangi Wetan, Desa Mekarwangi
Lembang – 40391
Web : www.dagodairy.com
Note :
Rombongan minimal 8 anak & maksimal 30 orang (anak+pendamping)
:: 19 Mei 2016 ::