7 Hal Wajib Diperhatikan Saat Anak Sekolah Online
7 Hal Wajib Orang Tua Perhatikan Saat Anak Sekolah Online
jendelakeluarga.com – Apa kabar teman-teman tercinta di tahun kedua pandemi corona? 🙂 Semoga sehat selalu ya dan tetap diberikan kekuatan dalam menghadapi masa-masa sulit seperti saat ini. Kangen rasanya lama tidak menyapa dan berbagi cerita keseharian melalui blog ini.
Setahun lebih pandemi terlewati pasti sudah banyak pengalaman seru yang teman-teman alami, terlebih bagi para orang tua terutama ibu yang mengemban tugas mulia dalam mendampingi anak-anak sekolah online di rumah.
Tahun ini Riyadh resmi masuk SD dimana saya memutuskan untuk memasukkannya ke sekolah formal, bukan lagi homeschooling seperti setahun terakhir. Suka tidak suka akibat pandemi berkepanjangan ini kami juga harus berdamai dengan serangkaian jadwal sekolah online via zoom setiap harinya. Whaitinggg!
Sebenarnya belajar via online sudah biasa Riyadh jalani sejak tahun lalu belajar di Kreasa. Kreasa merupakan sekolah kreativitas berbasis online dengan 13 pilihan program belajar menarik bagi anak-anak, antara lain Animasi, Design, Comic, Writing, Tahfidz, Arabic, English, French, Montessori, STEAM, Baking, Public Speaking dan Waste Management.
Baca juga : Kreasa School of Creativity, Sekolah Kreativitas Anak Masa Kini.
Bagi orang tua murid yang belum mempunyai pengalaman sekolah online atau online meeting via Zoom sebelumnya pasti di awal tahun ajaran ini masih terasa abu-abu dan berusaha meraba-raba pola sekolah online yang nyaman seperti apa untuk anak-anak di rumah.
Nah kali ini saya akan berbagi tips berdasarkan pengalaman pribadi mengenai 7 hal wajib yang orang tua perlu perhatikan saat anak menjalankan sekolah online di rumah.
1. Disiplin Waktu
Sebelum tidur malam ajak anak ngobrol ringan tentang rencana jadwal kegiatan yang akan dilakukan besok, termasuk sekolah online. Beritahu mata pelajaran apa yang akan diajarkan serta waktu dimulainya belajar. Jika anak masih di bawah usia 10 tahun, ingatkan Ia jam berapa harus bangun tidur, mandi, sarapan pagi hingga jadwal sekolah online. Dengan begini anak dapat membayangkan ritme kegiatan yang akan dijalankan esok hari.
PS : Jadikan aktivitas berbincang sebelum tidur di malam hari sebagai pembiasaan antara anak dan orang tua sehingga meskipun waktu yang diberikan orang tua sangat minimal namun bonding yang dirasakan dijamin maksimal.
2. Penuhi Kebutuhan Jasmani
Mandi dan sarapan pagi merupakan dua hal yang wajib dikerjakan anak-anak saat mengawali hari. Dengan mandi pagi mereka akan merasa bersih, segar dan siap menjalankan aktivitas. Sedangkan sarapan pagi dibutuhkan untuk menghasilkan energi sehingga mudah berkonsentrasi karena perutnya sudah terisi.
PS : Perhatikan porsi sarapan yang diberikan agar anak tidak mengantuk akibat kekenyangan, sebaliknya jangan juga terlalu sedikit yang mengakibatkan anak akan mudah lapar kembali di saat sekolah online sudah berlangsung.
3. Penuhi Kebutuhan Rohani
Beribadah merupakan aktivitas yang sebaiknya sudah ditanamkan sejak dini. Bagi yang muslim, ajak anak untuk mengawali hari dengan shalat dhuha bersama di rumah. Dengan begini bukan hanya bonding antara orang tua dan anak saja yang didapat melainkan akan terbentuk ikatan spiritual antara anggota keluarga dengan Allah SWT.
PS : Usahakan menaruh seperangkat alat sholat di tempat yang tidak berpindah-pindah untuk menciptakan keteraturan anak dalam beribadah.
4. Siapkan Alat Tulis Belajar
Persiapkan alat tulis belajar yang diperlukan esok hari. Agar tidak tercecer, letakkan semua peralatan di atas meja belajar atau di tempat dimana sekolah online dilakukan. Pastikan anak tidak meninggalkan tempat duduk saat sekolah online berlangsung. Hal ini untuk menghindari anak tertinggal informasi yang disampaikan dan juga mencegah konsentrasinya terpecah saat sedang mencari sesuatu.
PS : Sama halnya dengan alat sholat, alat tulis belajar juga wajib diletakkan di satu tempat yang sama sehingga anak akan terbiasa dengan keteraturan dalam belajar.
5. Berikan Pengetahuan Penggunaan Aplikasi
Poin paling penting dan sering dianggap sepele oleh orang tua adalah mengajarkan anak dalam penggunaan aplikasi online meeting. Ajarkan anak pengetahuan dasar seperti menghidupkan dan mematikan audio dan kamera, virtual raise hand dan juga fasilitas chat. Ajarkan juga etika dalam penggunaan fasilitas tersebut, misal saat guru menjelaskan jangan lupa mematikan audio supaya kondisi kelas hening, saat ingin bertanya tetapi kondisi kelas bising manfaatkan chat room, dan sebagainya.
Karena sepanjang pengalaman Riyadh belajar di Kreasa banyak sekali orang tua yang meninggalkan anaknya saat mereka sedang belajar online. Sehingga jika memang itu terjadi seandainya pengetahuan dan etika penggunaan aplikasi ini benar-benar dijalankan dengan baik oleh anak niscaya mereka tetap akan tertib meskipun tanpa pendampingan orang tua.
PS : Berikan pengertian pada anak untuk tidak mengganti nama dan background zoom saat kelas berlangsung karena bagi anak-anak hal ini dapat menyebabkan adiksi dan hilangnya konsentrasi 😀
6. Dampingi Sepenuh Hati
Mendampingi anak sekolah online merupakan privilege bagi sebagian orang tua. Karena mendampingi anak sekolah bukan hanya baik untuk kenyamanan anak melainkan suatu kenikmatan bagi orang tua itu sendiri. Tidak semua orang tua memiliki kesempatan menemani anaknya sekolah online di rumah karena bentroknya waktu dengan urusan pekerjaan yang harus dilakukannya melalui work from home. Sehingga bagi orang tua yang memiliki waktu tersebut maka manfaatkanlah dengan baik, dampingi anak dengan sepenuh hati, temani mereka di sepanjang sekolah online berlangsung. Hal ini dijamin akan berdampak positif bagi psikologis anak di situasi sulit seperti saat ini.
PS : Hindari penggunaan gadget untuk sementara waktu saat mendampingi anak sekolah online. Jika tidak memungkinkan untuk dilakukan sebaiknya jauhi dari pandangan anak karena anak menggangu konsentrasinya.
7. Berikan Motivasi dan Apresiasi
Berikan motivasi agar anak tetap bersemangat pergi ke sekolah meski di rumah aja. Karena satu-satunya penyemangat anak untuk mau bersekolah online ditentukan dari dalam rumah. Bayangkan anak-anak disuruh “sekolah” tanpa pergi ke sekolah, tanpa tas dan sepatu baru, tanpa bertemu tatap muka dengan guru dan teman dan lain sebagainya. Sungguh sulit rasanya. Ajak juga anggota keluarga lain untuk terus menyemangatinya sehingga anak tidak merasa sendiri dan akan beradaptasi dengan kondisinya.
Sesekali tidak ada salahnya untuk memberikan apresiasi berupa hadiah atau selebrasi dengan cara yang sederhana, misal memesan makanan kesukaan anak melalui pesan antar online dan menikmatinya sambil menonton youtube channel favoritnya. Kegiatan sederhana seperti ini sering saya lakukan ketika mood belajar Riyadh menurun tetapi ia tetap mau mengerjakan tugasnya dengan baik. I called it, He deserved enjoying life.
PS : Berikan apresiasi pada anak sesederhana mungkin (tapi sangat disukai) jika sekiranya akan sering dilakukan oleh orang tua, dengan begitu ia akan merasa sangat bersyukur dan bahagia ketika menerima hadiah yang luar biasa.
Akhir kata dengan berat hati kondisi seperti ini harus dialami oleh anak-anak kita. Wajar melelahkan bagi orang tua yang mendampinginya karena semua aktivitas dikerjakan di rumah dan dilakukan nyaris pada waktu yang bersamaan. Namun yang perlu diingat oleh orang dewasa saat ini adalah situasi anak yang lebih memprihatinkan dimana anak-anak butuh dukungan psikologis yang justru lebih banyak dari kita sebagai orang tuanya. Namun psikologis orang tua tetaplah yang utama dimana mereka adalah ujung tombak kesuksesan sekolah online anak-anaknya.
Tetap semangat ya! 🙂
***