Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-6 Tahun

Senin, 7 Desember 2015

Perkembangan motorik kasar anak usia 0-2 tahun
Oleh Puti Ayu Setiani

Pada umumnya, perkembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu:
Motorik kasar: aktivitas motorik yang mencakup ketrampilan otot-otot besar, seperti mengangkat leher, duduk, merangkak, tengkurap, dsb.
Motorik halus: aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot-otot kecil , seperti menggambil benda menggunakan jari, menggambar, dan menulis.

Pada bayi yang baru lahir, gerak refleks merupakan gerak dominan yang ada pada bayi, namun gerak refleks akan tergantikan dengan gerak motorik kasar seiring berjalannya waktu. Gerak refleks juga berfungsi sebagai persiapan gerak yang disadarinya. Beberapa contoh gerak refleks pada bayi baru lahir antara lain:
Kedipan mata : terstimulasi ketika terdapat cahaya atau sentuhan tangan di dekat kepala. Bayi akan menutup kelopak matanya. Gerak refleks ini berfungsi untuk melindungi bayi dari stimulasi yang terlalu kuat. Nah, gerak refleks ini akan permanen sampai dewasa.
Mencari (rooting): bayi akan mencari arah sumber stimulasi dengan mulut ketika pipinya disentuh. Fungsinya membantu bayi untuk menemukan puting susu ibu.
Menghisap (sucking): bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika ibu menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.
Moro: Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan tubuhnya, mengerakkan kaki dan tangannya ke arah depan, dan mendongakkan kepalanya ke belakang. Refleks ini akan muncul karena stimulasi suara yang keras dan tiba-tiba.
Menggenggam (palmar grasp): bayi akan refleks menggenggam jari ketika jari telunjuk disodorkan padanya. Refleks ini mempersiapkan bayi untuk menggenggam dengan penuh kesadaran.
Refleks leher (tonic neck): peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi menoleh ke salah satu sisi. Gerak refleks ini berfungsi mempersiapkan bayi untuk gerakan menggapai sesuatu.

Ketika bayi menginjak usia 1 bulan, bayi mulai menggerakkan tangan dan kakinya ke atas. Bunda bisa menstimulasi bayi dengan menggantung mainan yang mencolok warnanya atau mengeluarkan bunyi. Atau bunda juga bisa menaruh mainan di sisi kiri dan kanan bayi agar bayi berkeinginan untuk menggapai mainan tersebut. Bunda juga dapat menstimulasi bayi dengan bernyayi sambil menggerak-gerakkan tangan dan kaki bayi.

Memasuki usia 2 bulan, tummy time sangat dianjurkan untuk merangsang gerak motorik kasarnya. Bunda bisa membaringkan bayi dalam keadaan tengkurap, lalu menstimulusnya dengan mainan yang berbunyi di sisi kanan, kiri, juga atasnya. Tengkurap juga dapat menguatkan otot perut dan leher bayi. Akan tetapi, Bunda harus memastikan posisi kepala bayi agar bisa bernapas. Bunda juga jangan terlalu memaksakan bila bayi menolak/menangis keras.

Memasuki usia 3 bulan, Bunda bisa menstimulasi bayi dengan menggerak-gerakkan kakinya seperti gerakan mengayuh sepeda. Di sekitar usia ini, bayi juga sudah mulai bisa menggenggam mainan seperti balok.

Rata-rata di usia 4 bulan, bayi sudah mulai bisa memiringkan badan ke kiri dan kanan. Bunda bisa menstimulasinya dengan memindahkan mainan secara perlahan ke sisi bayi agar ia memiringkan badannya dan juga mampu berguling. Posisi tummy time juga membantu bayi untuk melatih ototnya agar semakin kuat untuk membantunya saat ia belajar duduk. Bayi juga akan mulai belajar maju sehingga akan menguatkan otot lengannya.

Di usia 5 bulan, umumnya bayi sudah mulai bisa berguling ke satu arah. Bunda bisa memberikan bantuan/ mengajari bayi gerakan berguling bila bayi masih belum bisa melakukannya dengan baik. Rangsangan mainan juga sangat baik agar bayi memiliki keinginan untuk meraihnya. Bunda juga sudah mulai bisa menstimulasi bayi dengan cermin agar bayi melihat dirinya di cermin. Di usia ini bayi juga sudah bisa untuk menjejak di pangkuan Bunda. Bayi akan menaik turunkan badannya dan mengoceh kegirangan. Gerakan ini akan menambah kelenturan otot tubuh bayi.

Di usia 6 bulan, bayi sudah mulai bisa diposisikan untuk duduk. Posisi didudukkan melatih bayi agar mampu duduk sendiri. Di usia 7 bulan, bayi umumnya sudah bisa untuk duduk sendiri dan juga belajar merangkak. Saat memasuki fase ini bayi akan bereksplorasi. Bunda harus memastikan bahwa lingkungan ekplorasi bayi aman dari bahaya. Di usia 8 bulan bayi akan berusaha berpegangan dan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Akan tetapi, umumnya bayi belum bisa untuk duduk kembali tanpa bantuan.

Memasuki usia 9 bulan, bayi akan belajar berjalan dengan titah. Bayi sudah mampu untuk menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya jika dipegang kedua tangannya. Di usia 11 bulan, bayi akan dapat berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Bayi sudah mampu mengontrol dirinya dan keseimbangannya semakin berkembang dengan baik. Memasuki usia 12 bulan, sebagian anak sudah siap untuk berjalan sendiri meskipun masih limbung. Akan tetapi, bila belum bisa berjalan di usia ini, jangan khawatir, karena rentang anak bisa berjalan sendiri dari usia 9-18 bulan.

Di usia 12 bulan, anak sudah mulai mampu untuk menyusun bangunan dari dua buah kubus. Mampu menaiki tangga dengan bantuan di usia 16 bulan, melompat di tempat di usia 23 bulan 2 minggu, dan berjalan berjinjit di usia 25 bulan. 

Sebagai catatan, patokan umur di atas didapat berdasarkan rata-rata karena kecepatan tumbuh kembang bayi berbeda antara satu dan yg lain. 

Semoga bermanfaat

Follow us :
Instagram : @rumahmainanak 
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak 
Blog: www.rumahmainanak.blogspot.com

Pertanyaan :

1. Terkait perkembangan putra saya (ahnaf 14 bln). Dia perkembangan motoriknya terganggu. Karena terkena adb. Bb nya 7 kg aja.. Dr usia 8 bln. Lalu sampai skrg blum berjalan padahal dr usia 8 bln sdh lat. jalan sendiri istilah jawanya trantanan di tembok. Dia seperti trauma dan takut jatuh. Kalau sedang asyik dg mainan yg dipegangnya dia bs jalan 5-9 langkah tanpa dia sadari. Kalo sdh ingat, dia langsung duduk. Sambil blg e..e.. Jatuh. Gt. 😌
Pertanyaannya bagaimana ya supaya dia bs tumber dg normal seperti usia 0-8 bln…
Dan tdk takut jatuh ketika blajar jalan..
Laila / Ahnaf (14 bulan) / Surabaya / RMA 4

Jawab: Hai Mba Laila dan Ahnaf, tetap semangat ya. Saran kami, adbnya dahulu yg diselesaikan sembari menstimulasi motorik kasarnya. Apakah Bunda Laila sudah membawa Ahnaf ke klinik tumbuh kembang terdekat? Untuk anak-anak yg memiliki keterlambatan perkembangan, saran kami dibawa ke klinik tumbuh kembang untuk dilakukan terapi okupasi, terapi sensori integrasi, maupun terapi sensorimotor (neurodevelopment treathment).

2. Asslmkm..semoga masih bisa ikut bertanya. Apakah stimulasi motorik kasar dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang? Sy mpy murid usia 23bulan dan mengalami kelainan gangguan hormon yg menyebabkan tulangnya kini msh spt tulang anak usia 6bulan. Apakah dg stimulasi motorik kasar akan dapat membantu?
Santi / 18 bulan / Magelang / RMA 4

Jawab: wa’alaikumsalam wr.wb. Bunda Santy, perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terorganisasi (Hurlock, 1991). Sedangkan pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan sebagainya. Sehingga, akan lebih tepat jika diterapi dahulu. Sama seperti pertanyaan nomor 1, bisa diterapi sensorimotornya, sensori integrasi, dll di klinik tumbuh kembang terdekat.

3. Kegiatan apa saja yang dapat membantu merangsang perkembangan motorik kasar anak usia 14 bulan? berapa lama minimal kegiatan2 tersebut di lakukan setiap harinya? Dan bagaimana komposisi pembagian aktivitas motorik halus, kasar, dan lainnya? Terimakasih.
Marina / 14 bulan / Kebumen / RMA 4

Jawab: Halo Mba Marina, usia 14 bulan sudah bisa berjalan, berlari pelan, menagkap-melempar bola, naik-turun tangga dengan berpegangan, dll. Untuk komposisi, senyamannya anak saja, tidak ada targetan khusus motorik kasar berapa lama, motorik halus berapa lama. Asalkan anak happy melakukannya, lanjutkan. Kalau anak sdh ‘bosen’ dicoba lg di lain waktu. Semoga menjawab ya, Bun.

4. Assalamualaikum bunda..di materi itu kan tertulis usia 6bln bayi sudah bisa diposisikan duduk..posisi duduknya yg seperti apa ya bunda? Anak saya 5bln sudah mulai saya posisikan duduk ketika digendong..jd digendong didepan dada dengan posisi duduk disangga dengan tangan..terkadang juga saya pangku duduk dengan posisi saya agak menyandar (jadi tidak tegak 90derajat) apakah itu terlalu dini bunda? Terima kasih atas penjelasannya 😉
Ingrita / 5 bulan / Magelang / RMA 4

Jawab: wa’alaikumsalam Bunda Ingrita. Dalam dunia tumbuh kembang ada yang dinamakan masa peka. Contohnya, ketika bayi sudah bisa mengangkat leher dan punggungnya sendiri, maka bayi tersebut sedang memasuki masa pekanya untuk duduk. Perkembangan motorik ini bergantung pada anatomi dari tubuh yang digunakan (termasuk kekuatan otot-otot bayi), lingkungan sekitar, dan usaha dari bayi. Jika baby mba Ingrita sudah mulai suka mengangkat kepala, leher, dan punggungnya (berusaha untuk duduk) saat kita pangku. Maka, tidak masalah jika sebelum usia 6 bulan mulai didudukkan.

5. Apakah sifat anak mempengaruhi kemajuan motorik anak?
Misal anak cenderung kinetis, jadi motorik kasarnya lebih dominan daripada motorik halus? Kinar lebih tertarik kegiatan yang menghabiskan banyak energi.. Terimakasih.
Ratih / Kinara (19 bulan) / Sidoarjo / RMA 4

Jawab: Halo, Mba Ratih.. Maksudnya kinestetik kali ya, bukan kinetis =)

Ya, anak kinestetik adalah anak yang belajarnya dengan bergerak nyata. Do It, I Learn. Indra motorik kasar dari anak kinestetik sangat bagus. Perkembangan motorik kasar anak kisnestetik seperti merangkak, duduk, berdiri, berjalan, cenderung lebih cepat dibandingkan anak visual dan auditori. Mereka memang lebih senang belajar dengan bergerak, seolah2 “baterenya ga pernah habis.” Jadi, tidak heran memang jika Kinara tidak begitu tertarik duduk diam mengerjakan worksheet, dll. Semangat, bereksplorasi dengan kegiatan bermain penuh gerak, Bunda 🙂

Follow us :
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Blog: www.rumahmainanak.blogspot.com

*** *** ***

Perkembangan Motorik anak usia 2-4 tahun.
Hari / Tanggal : Rabu / 9 Desember 2015
Pemateri : Chairunnisa Rizkiah, S.Psi
Peresume : Julia Sarah, S.Hum

—————————

👦 Memasuki usia 2 tahun, bentuk tubuh anak mulai tumbuh menjadi lebih mirip tubuh orang dewasa. Figur bayi masih chubby dan banyak lipatan-lipatan lemak, sedangkan semakin lama bentuk tubuh anak lebih memanjang, terutama bagian tungkai (tangan dan kaki). Massa otot juga bertambah dan kemampuan koordinasi gerakan juga semakin baik (tentunya dengan dibantu juga dengan stimulasi). Kematangan secara fisik ini memungkinkan anak untuk melakukan kegiatan fisik yang sebelumnya tidak bisa dikuasainya.

👧 Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Locomotor : kemampuan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas. Contoh gerakannya adalah melompat-lompat seperti kelinci atau meloncat ke depan dan belakang. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, meluncur ke bawah (misalnya dari atas gundukan tanah), dan galloping (berlari seperti kuda) 
2. Non locomotor : kemampuan untuk gerak yang dilakukan di tempat. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan meregangkan tubuh (misalnya membungkuk menyentuh ujung kaki), mendorong dan menarik (misalnya membuka pintu/lemari), mengangkat dan menurunkan (misalnya membawa barang dan meletakkannya), melempar, dan lain-lain
3. Kemampuan manipulatif. Dalam istilah perkembangan, kata “manipulatif” kira-kira berarti melakukan sesuatu terhadap benda, atau mengutak-atiknya. Dalam aspek motorik, kemampuan manipulatif banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Misalnya, memantul-mantulkan bola, membangun bentuk-bentuk dari mainan balok/Lego, meronce, dan membentuk kertas sesuai keinginan. Kemampuan ini biasanya memerlukan koordinasi mata dan tangan/kaki.

👶 Sedangkan dari segi jenis otot yang digunakan, keterampilan motorik dibagi menjadi 2, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
A. Motorik kasar: membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar (misalnya seluruh badan, otot lengan dan kaki). Pada anak usia 2 tahun, aktivitas motorik kasar yang sudah dikuasai antaranya adalah anak mulai bisa  berlari, bangun sendiri saat jatuh, serta mengambil dan meletakkan benda. Sedangkan anak usia 3-4 tahun pada umumnya sudah mulai bisa melakukan hal berikut:
· Berhenti berjalan dan berlari, atau berpindah arah saat berjalan dan berlari, dengan cepat
· Naik tangga dengan kaki bergantian, turun tangga dengan mengandalkan satu kaki
· Lompat dengan dua kaki sejauh 30-60 cm, ada juga yang sudah mulai bisa lompat dengan satu kaki
· Menjaga keseimbangan (misalnya naik papan titian)
· Lempar-tangkap bola dengan gerakan tubuh bagian atas (biasanya mendekap bola ke dada). Kegiatan lempar tangkap bola juga membutuhkan koordinasi mata-tangan
· Mengendarai sepeda roda tiga
· Meniru gerakan, misalnya saat berolahraga atau saat menonton gerakan di video. Kemampuan ini juga berhubungan dengan kemampuan kognitif anak.

B. Motorik halus: kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil (misalnya otot-otot ujung jari) serta koordinasi mata dan tangan (hand-eye coordination). Contohnya: meronce, memegang alat tulis dan membuat coretan, merobek kertas, menempelkan benda, mengambil benda dengan ujung jari. Anak usia 2 tahun sudah mulai belajar memegang benda dengan ujung jari, membuat coretan (scribble), dan membalik halaman buku. Anak berumur 3-4 tahun pada umumnya sudah bisa melakukan hal-hal berikut:
· Membangun menara dari balok- balok
· Memasukkan tali atau benang ke dalam lubang (misalnya meronce manik-manik)
· Menggambar garis-garis silang dan lingkaran
· Memanipulasi obyek tanah liat/playdough dengan membuat bentuk-bentuk
· Mengambil dan menyusun potongan-potongan puzzle sederhana
· Menggunakan peralatan makan (sendok dan garpu)
· Menggunakan gunting, menggunting dengan mengikuti garis tanpa terputus
· Menelusuri garis dengan alat tulis (tracing). Anak bisa menelusuri garis untuk menggambar bentuk
· Meniru gambar bentuk dasar (misalnya kotak, segitiga, lingkaran). Kemampuan ini akan sangat berperan saat anak belajar menulis huruf dan angka
· Sebagian anak juga mulai menulis beberapa huruf capital yang mudah (misalnya I, A, O, T, L)
· membuka dan menutup kotak

👪 Kecepatan perkembangan motorik anak mungkin akan berbeda-beda. Ada anak yang lebih cepat menguasai keterampilan motorik halus, ada juga anak yang lebih unggul di motorik kasar. Ada pula anak yang butuh waktu lebih lama untuk menguasai keduanya. Seperti halnya aspek lain dalam perkembangan, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: (1) faktor bawaan dan (2) pengasuhan. Faktor bawaan menentukan kematangan anak, atau kesiapannya untuk mempelajari keterampilan baru. Misalnya, anak usia 24 bulan belum bisa naik sepeda roda dua walaupun diberi stimulasi yang sangat banyak, karena otot-ototnya belum cukup kuat dan keseimbangannya belum cukup. Di sisi lain, faktor pengasuhan (nurture) juga mempengaruhi kecepatan dan keluwesan anak dalam melakukan gerak motorik kasar ataupun halus. Kedua faktor ini saling berhubungan dalam menunjang atau justru menghambat perkembangan anak.

————————

❓✔️ Tanya Jawab :

1. mau tanya, seandainya fase motorik kasar ini ada yg terlewati, dan aqiel sdh berusia 2 tahun lebih, apakah berpengaruh besar terhadap perkembangan anak ke depannya atau tidak ?
Astrid / Aqiel Ahsan (2 tahun 9 bulan) / cikampek / RMA 4

Jawab: Halo Bunda Astrid. Yang perlu diketahui bahwa masing-masing anak adalah unik dan berbeda-beda kecepatan perkembangannya. Tahapan2 tersebut biasanya disempurnakan peraspek, misal merangkak-berdiri-berjalan. Fase apa ya Bun yg terlewati? Parameter perkembangan anak berbeda-beda. Ada beberapa anak yang baru bisa melakukan capaian perkembangan usia 2 tahun saat anak tersebut 2,5 tahun. Tidak mengapa selama masih berada pada rentang waktu normal. Jadi, jika ada yg terlewati masih bisa distimulasi di rentang waktu tersebut, yg penting bukan “terlambat”. Utk melihat “keterlambatan” perkembangan anak bisa dicek di Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Anak..

2. Anak saya 2th 5bln. Bagaimana cara menstimulasi anak untuk jalan jinjit. mngkin saya kurang memperhatikan,tapi sy blm pernah lihat anak saya berjalan jinjit. tapi untuk melompat2 dan berlari sudah bisa.
Yulia/ 2th5bln / Tangerang / RMA 4

Jawab: Halo Bunda Yulia. Bisa dengan melihat gambar/video. Bisa juga dengan m3ngajak “senam” bersama2. Bunda mengajak si kecil untuk mengikuti gerakan Bunda. Agar anak berjinjit bisa pula Bunda memintanya mengambil sesuatu dengan jarak yg lebih tinggi daripadanya, namun tanpa melompat. Misalnya, mula-mula Bunda memintanya mengambil barang yg Bunda letakkan di depan kepalanya, lalu perlahan-lahan Bunda tinggikan jaraknya. Semoga membantu ya, Bun.

3. Asalamualaikum mba, saya mau nanya. Kecepatan perkembangan setiap anak kan berbeda2, bagaimana caranya agar perkembangan antara motorik kasar dan motorik halus bisa seimbang tanpa kita paksakan?
Rifsy / fideria 21m / sukabumi / RMA4

Jawab : Wa’alaikumsalam Bunda Rifsy, betul sekali. Sesuai materi di atas, selain faktor bawaan, faktor pengasuhan (nurture) juga mempengaruhi kecepatan dan keluwesan anak dalam melakukan gerak motorik kasar ataupun halus. Bisa dengan kegiatan bermain yg menstimulasi motorik kasar dan halus di setiap harinya. Meski, pada usia ini ada anak yg lebih unggul materi kasarnya, ada pula yg lebih unggul motorik halusnya. Tidak mengapa, yg penting orangtua telah berusaha memberikan stimulasi keduanya secara imbang. Tetap semangat!

4. Anak sy 24m kemampuan motorik kasarnya lbh unggul dibanding motorik halusnya, terlihat kurang tertarik dgn permainan menempel2, dkk, bagaimana cara menstimulasi motorik halusnya?
Yanti / Amah / Tegal / RMA 4

Jawab : Halo Bunda Yanti. Memang rentang konsentrasi anak berkaitan dengan usianya Bun. Misal, anak 2 tahun, rata-rata hanya dapat full konsentrasi hanya 2 menit. Bunda dapat mengajak anak untuk ‘ duduk tenang’ dengan bermain permainan yang si kecil sukai, main air, main puzle misalnya. Perlahan2 saja, tidak apa-apa jika hanya 2 menit lalu ditinggal. Lama-kelamaan, seiring dengan meningkatnya rentang konsentrasinya, maka anak akan lebih lama diajak “duduk tenang”. Terus bertumbuh, Bunda.

5. Umur anak aku 25bulan,,yg mau saya tanyakan mengenai pola pengasuhan yg mempengaruhi kecepatan perkembangan motorik anak,,
anak aku laki2 sedangkan dirmh hanya diasuh oleh saya sendiri ibu nya, saya khawatir perkembangan motoriknya lamban karena saya sbgai ibu jarang menstimulus gerakan2 fisik,, ad saran ga teh biar anak laki2 saya ttp bugar walau ibunya yg mendampingi?
M / 25 bulan / Karawang / RMA 4

Jawab : Halo, Bunda M. Bisaaa, Bunda. Meski hanya Ibu yg mendampingi. Kegiatan fisik tidak melulu harus didampingi ayah (laki-laki). Yang lebih dahulu Bunda lakukan adalah membuka dan meyakinkan diri bahwa Bunda BISA mendampingi buah hati Bunda! Mendampinginya bermain sepeda, berkejar-kejaran, menyiapkan punggung untuk dijadikan “kuda2an”, melompat, dll insyaAllah bisa dilakukan oleh para Bunda di rumah. Tetap semangat!

Follow us :
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Blog: www.rumahmainanak.blogspot.com

*** *** ***

Perkembangan Motorik Kasar anak usia 4-6 tahun.
Hari / Tanggal : Jumat / 11 Desember 2015
Pemateri : Juditha Elfaj
Peresume : Julia Sarah, S.Hum

—————————

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Keterampilan motorik kasar yaitu gerakan yang dihasilkan dari kemampuan untuk mengontrol otot-otot besar, contohnya adalah berjalan, berlari, melompat, berguling. Keterampilan motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama di bagian jari-jari tangan, contohnya adalah menulis, menggambar, memegang, sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk. Nah, pada kesempatan kali ini kita bahas perkembangan motorik kasarnya dulu ya ibu2 kece..

🎈Karakteristik
Anak usia 4-6 tahun berada pada tahap perkembangan early childhood atau masa kanak-kanak awal yang secara teori dimulai dari usia 3 tahun (Papalia, Olds,& Feldman, 2004).

Berkaitan dengan perkembangan fisik, pada periode ini anak sangat aktif melakukan berbagai aktivitas. Tentu saja hal ini sangat baik utk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar. Bentuk permainan yang dilakukan masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
Adapun detail poin tahapan perkembangan motorik kasar pada periode ini bisa disimak pada file perkembangan anak.

🎈Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak
☆ kematangan (kesiapan fungsi2 fisik maupun psikis utk melakukan aktivitas tanpa stimulus, spt duduk, berjalan, bicara, dll)
☆ kondisi fisik (bentuk tubuh, kecepatan pertumbuhan, dll)
☆ Nutrisi
☆ kesempatan untuk belajar dan berlatih
☆ motivasi anak untuk belajar dan berlatih
☆ bimbingan orangtua

🎈Bagaimana meningkatkan keterampilan motorik anak?
☆ Beri kesempatan kepada anak untuk bermain yang dapat melatih penguasaan keterampilan motorik kasar dan motorik halusnya. Suasana ‘berlatih’ harus menyenangkan. Usahakan agar pengalaman bergerak ini juga memasukkan unsur eksplorasi dan aktivitas pemecahan masalah sehingga anak termotivasi untuk kreatif.
☆ Sediakan peralatan dan lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan motoriknya.
☆ Perkenalkan dan latihlah anak dengan sebanyak mungkin jenis keterampilan motorik. Semakin banyak jenis ketrampilan yang diberikan akan semakin baik bagi perkembangan motoriknya.
☆ Tidak membedakan perlakuan antara anak laki- laki dengan perempuan, karena kemampuan dan ketertarikan anak terhadap aktivitas motorik pd periode ini adalah sama.
☆ Jangan menekankan pada kekuatan dan kecepatan, tetapi perhatikan gerakan dan postur tubuh yang benar dalam melakukan aktivitas motorik tersebut.
☆ Bersabar, karena berkembangnya suatu keterampilan motorik jg tergantung waktu dan keinginan anak untuk menguasai.
☆ Hindari membandingkan kemampuan motorik anak dengan anak lain yang seusia dengannya. Setiap anak adalah unik dan istimewa 🙂

———————————

❓✔️ Tanya Jawab :

1. Apa saja indikator seorang anak dikatakan sudah menyelesaikan tugas perkembangannya terkait motorik kasar di usia 4-6 th?
Siska / Keika 3y8m / Bogor / RMA 4

Jawab :
Halo Bunda Siska. Terkait indikator bisa dicek pada capaian perkembangan anak. Capaian ini tentunya berbeda-beda sesuai dengan usia anak. Untuk motorik kasar anak 4-6 tahun, capaian motorik kasar umunya anak sudah mampu bergelayut, menirukan gerak binatang/tanaman/kendaraan, senam, menari, melempar dan menendang sesuatu secara terarah, dll. Lengkapnya, saya lampirkan capaian perkembangan motorik anak 4-6 tahun dr permendikbud berikut ini, ya.. ( sarah )

2. Salam bunda,
Apakah ada penelitian tentang korelasi positif antara perkembangan motorik yang baik pada anak (kasar & halus), akan meningkatkan kemampuan kecerdasan anak secara kognitif nantinya ?
Dan, sebenarnya apakah hasil akhir/tujuan yang diharapkan ketika kemampuan motorik anak2 kita dapat berjalan dengan baik dan seimbang ?
Karena cukup banyak yang mengira, termasuk saya. Ketika kemampuan motorik baik, kelak anak akan bisa menulis, melukis, membuat prakarya dengan baik (berhubungan dengan kreativitas)
Indah Katinanda / bunda dari 3 jagoan (5.5th, 2.5th, 1th) / Depok / RMA 4

Jawab :
Halo Mba Indah. Bunda pernah dengar istilah intellectual disabilities (ID)? Sebelumnya istilahnya retardasi/keterbelakangan mental. Anak dgn ID bisa dikenali dari perkembangannya yg terlambat, baik motorik, kognitif, maupun psikososial. Makanya kita perlu panduan tahapan perkembangan normal anak, utk tahu apakah anak mengalami keterlambatan atau tidak. Anak dgn ID, ada yg umur 2 thn baru bisa jalan, umur 3 thn belum bisa menggenggam benda, keseimbangan tubuh jelek, umur 5 thn tidak bisa berdiri satu kaki. Keterlambatannya signifikan, jauh dari anak2 seusianya. ID termasuk gangguan perkembangan yg paling banyak diteliti.
Bisa dikatakan, “kecerdasan” atau tepatnya inteligensi, adalah bekal atau modal yg dimiliki anak utk bisa beradaptasi di lingkungannya. Anak yg dikatakan inteligensinya tinggi, bisa menyerap informasi lebih cepat, punya kontrol motorik yang baik, dan ketajaman visual yang baik pula. Selain itu, atlet-atlet yang hebat, setahu saya bukan “cuma” punya fisik yang fit, tapi juga cerdas. Di antaranya, mereka harus bisa memperkirakan jarak bola, bergerak dgn cepat, dan mengatur strategi supaya mendapat poin.

Tapi yg lebih penting, bunda perlu pahami bahwa aspek motorik, kognitif, dan psikososial saling berhubungan dalam perkembangan anak. Walaupun dibilang stimulasinya stimulasi motorik/sensoris, informasi ttg stimulasi motorik itu masuknya kan ke otak anak juga. Kalau tidak ada stimulasi, potensi yg mungkin ada pada anak jadi tidak tergali. Kalau mau baca lebih lanjut ttg stimulasi vs inteligensi, bisa cari berita/liputan ttg sebuah panti asuhan anak2 di rumania (keyword: orphanage rumania intelligence). Di panti itu anak2nya tidak diajak bicara, tidak ada aktivitas fisik, seharian mereka cuma di dalam ruangan. Hasilnya IQ anak2 itu menurun dibandingkan sebelum masuk ke panti.

Utk pertanyaan “stimulasi motorik membuat anak cerdas”? Saya minta bunda review kembali  faktor2 yg mempengaruhi perkembangan. Ada faktor nature (bawaan), dan ada faktor nurture (pengasuhan). Anak bisa cerdas atau tidak, trgantung pada keduanya, bukan cuma salah satu. Kalau yg jadi patokan cerdas itu inteligensi (yg dilihat dari skor IQ), bund perlu paham bahwa masing2 anak sudah diberi “modal” yg beda2. Ada anak yg memang punya modal inteligensi tinggi. Lebih tinggi lagi bila distimulasi. Ada juga yg inteligensinya rata2, di bawah rata2, sampai tergolong ID. Jadi yg penting dlm pemberian stimulasi bukan supaya “anak cerdas” dlm artian IQnya tinggi, tapi utk mengoptimalkan modal bawaan yg sudah anak punya. Semoga lebih jelas ya konsep dasarnya.

✅  Intinya sih, inteligensi itu ga cuma krn stimulasi. Kl emang bekalnya dari Allah “segitu”, kayak anak2 yg lambat nangkap (slow learner) atau ID, ga akan mentang2 distimulasi tau2 jadi pinter banget. Tapi bisa jadi lebih baik dan lebih mandiri, daripada cuma dibiarin krn dianggap ga bisa diapa2in. Sebaliknya, anak yg ada bawaan inteligensinya tinggi tapi dikekep di kamar aja, ga diajak ngomong, ga diajak main, sendiri terus, malah bisa keliatan kayak anak yg perkembangannya terlambat. Ngomong ga jelas pelafalannya, ga paham aturan sosial, motorik halus jelek, keseimbangan jelek, dsb dst. Jadi ya dua2nya saling berhubungan, faktor nature dan nurture itu.

•••••••••

Ada lanjutan Jawaban dari mba Kiki, terkait pernyataan mba indah,
“Karena setau saya juga intelegensi itu bisa dari faktor nutrisi (asupan makanan)”

✅ Terkait nutrisi dan pengaruhnya dengan kecerdasan anak…
Kalau itu belum ada hasil penelitian yg bener2 bisa dipegang. Lebih ke kerja otaknya. Misalnya makanan yg ga sehat bikin otak cepet capek, sering ngantuk, konsentrasi berkurang. kan sempat heboh2 kalau makan makanan yg mengandung aspartame (pemanis buatan) bisa cacat. Tapi yg beredar kan udah ada kadarnya yg sesuai standar BPPOM, dan minuman2 serbuk gitu emang ga bagus diminum sering2. Jadi ga bisa dipercaya banget juga validitasnya itu selebaran. Kalau efeknya ke badan dan kerja otak, menurut saya sih iya banget, makanan yg sehat pengaruhnya positif ke otak dan badan. kalau di Jepang kan katanya orang2 banyak makan ikan, yg kandungannya bagus buat otak. Orang yg banyak makan sayur dan buah juga katanya lebih segar badannya, banyak oksigen di otak.

saya sendiri belum nemu penelitian yg bilang “makanan A mampu meningkatkan IQ sekian poin” atau “makanan B bisa membuat anak keterbelakangan mental”, selain alkohol, rokok, dan narkoba yg dikonsumsi ibu hamil. Ibu hamil yg minum alkohol, janinnya bisa kena fethyl alcohol syndrome. Cacat fisik dan mental dari lahir.
(Kiki, tim ahli)

Follow us :
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Blog: www.rumahmainanak.blogspot.com

*** *** ***

Disclaimer :
Semua materi yang di posting sudah melalui persetujuan founder atau PIC dari komunitas yang bersangkutan tanpa menghilangkan format asli termasuk header-footer.

www.jendelakeluarga.com

Miranti

jendelakeluargaid@gmail.com

Leave a Reply

error: Content is protected !!