Kulwap “Play Therapy”
Materi Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak
Selasa, 2 Agustus 2016
Play Therapy
▫Profil Narasumber ▫
▪Alfa Mardhika, M.Psi, Psikolog
▪ married, one child
▪edu background:
S1 Psikologi UI
S2 Psikologi UI
Theraupetic Play Therapist (Play Therapy UK)
▪working exp :
*Lecturer in YARSI (2012-2015)
*Founder INSIGHT- Rawamangun
(Konsultan Psikologi & Pendidikan Keluarga)
*School Psychologist (Nabawi Islamic School
*Assoc Psychologist LPT UI
*Psychologist Consultant (Tabloid Nakita, Republika)
▪FB : alfa mardhika
insight psikologi
▪IG : alfa.mardhika
insightpsikologi
▪Phone : 087881881248
Assalammualaikum , dear ayah-bunda..
Apakah sebagian dari kalian sudah pernah mendengar tentang quotes ini?
“Play is the highest form of research” (Albert Einstein).
Mengacu pada quotes tersebut, memang bermain memiliki peran yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak secara fisik, kognitif, bahasa, emosi, dan keterampilan sosial. Bermain memfasilitasi anak untuk mengeksplor tentang lingkungan sekitarnya. Disamping itu, dunia anak adalah dunia mereka untuk bermain. Jadi aktivitas apapun sebaiknya dilakukan melalui metode bermain, tentu pilihan cara bermainnya juga disesuaikan dengan usia anak.
Lebih lanjut, bermain juga bisa dijadikan pendekatan bagi anak-anak untuk proses terapi. Dalam hal ini, disebut sebagai “Play Therapy”. Tentu bermain dalam hal ini memiliki definisi berbeda dari bermain biasa. Dalam Play Therapy, ada unsur teraupetik (penyembuhan) dimana biasanya ini terkait dengan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai. Selain itu, Play Therapy harus dilakukan oleh professional yang sudah memiliki sertifikasi sebagai terapis.
Apa tujuan dari Play Therapy?
membantu anak mengatasi masalahnya dalam hal perilaku dan emosi.
Sebagai media bagi anak untuk berekspresi & berkesempatan untuk ‘play out ‘mengenai perasaan dan masalah yang mereka miliki.
Siapa saja yang perlu mengikuti Play Therapy?
Anak yang mengalami kehilangan orangtua/figur berarti baginya.
Perceraian orangtua
Performa yang kurang dalam hal (Akademik, Sosial, Budaya, Fisik)
Memiliki masalah perilaku
Kesulitan dalam keterampilan sosial Menarik diri
Trauma
Korban Kekerasan
Korban Bullying
Bagaimana metode pelaksanaan?
Pelaksanaan Play Therapy harus berada di suatu ruangan khusus dengan banyak pilihan-pilihan mainan.
Sebelum proses dimulai, maka akan ada penilaian dari orang-orang terdekat si anak (pretest) dan setelah proses selesai akan nada penilaian kembali tentang perilaku anak (post test).
Dilakukan minimal 12 sesi, setiap 1 minggu 1 kali pertemuan dengan waktu 40 menit. Yang berada di dalam ruangan adalah anak dan terapis, meski demikian selama proses 12 sesi ada waktu-waktu tertentu dimana kedua orangtua akan diajak untuk konsultasi tentang sejauhamana perkembangan yang sudah anak capai.
Biasanya disebut sebagai “Special Time” pada si anak, bukan terapi. Ini untuk mengkondisikan psikologis si anak agar merasa senang dan tidak takut saat sesi berlangsung.
Selama proses ada beberapa prinsip yang dipegang, yaitu :
Nondirective : tidak mengarahkan anak untuk memilih suatu aktivitas, sehingga anak berkesempatan secara bebas untuk menjadi pemimpin dalam proses.
Nonjudgmental : tidak melabel anak, sehingga anak benar-benar merasa diterima sebagai dirinya sendiri sepanjang proses.
Noninterpretative : tidak melakukan interpretasi apapun terhadap kegiatan yang dipilih anak sehingga anak merasa dipercaya untuk melakukan aktivitas apapun.
Bekerja dengan alam bawah sadar→ dalam hal ini tujuan utama adalah bagaimana si anak mendapatkan “INSIGHT” dari perilakunya selama ini sehingga anak mau berubah karena dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik.
Bagaimana tingkat keberhasilan?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Play Therapy (UK), 74% – 83% dari anak-anak yang mengikuti terapi ini menunjukkan perubahan yang positif
Perubahan yang dialami tiap anak tergantung dari tingkat keparahan masalah dan sejauhmana peran linkungan dalam membantunya untuk menjadi lebih baik.
Semoga Bermanfaat Yaaaa ☺
Salam,
Alfa Mardhika, M.Psi, Psikolog
INSIGHT Konsultan Psikologi & Pendidikan Keluarga
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂
IG @rumahmainanak
FP FB Rumah Main Anak
Web www.rumahmainanak.com
🔘Sesi Tanya Jawab
Materi Kuliah Whatsapp Rumah Main Anak
Judul : Playtherapy
Narasumber : Alfa Mardhika, M.PSi 🔘
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Pertanyaan :
1⃣ Tidak melabel anak apa termasuk tidak boleh mengatakan label positif seperti sholeh/sholehah, anak hebat, pintar, dst?
Shona_Bandung_2&3th_RMA 1
Jawab :
1⃣ Bedakan label dengan pujian ya bunda.. yang dimaksud bunda diatas sepertinya adalah pujian. Diberikan apabila memang anak menampilkan perilaku yg positif dan tambahkan penjelasan di belakangnya,
misal: Anak bunda hebat udah bisa makan sendiri, Anak umi sholehah yaa sudah mau ikut sholat, dsb
Pertanyaan :
2⃣ Assalamu’alaikum mbak Alfa, mau tanya, jadi Play Therapy ini harus ke lembaga gitu ya? Kalau di Indonesia contohnya ke mana ya?
Makasih mbak 🙂
Santy, Medan, Taka 2,5thn, RMA1
3⃣ Assalamualaikum wr wb, sy mau bertanya, adakah terapis ini di kota Semarang yg dapat dihubungi untuk konsul lebih lanjut? Terima kasih.
(Aisyah, 3 th 5 bln, RMA1)
Jawaban :
Sekaligus menjawab pertanyaan no 2⃣ dan 3⃣. Iya bun, harus di lembaga dan harus dengan terapis yang sudah mengambil pendidikan ini.. Di jakarta ada di konsultan saya (INSIGHT, Rawamangun Jakarta Timur), untuk Medan, Semarang, Bali, Surabaya, juga sudah ada rekan saya.. nanti saya follow up lg ya nama konsultannya:)
atau silahkan bunda bisa kontak di no : 087881881248
Pertanyaan :
4⃣ Assalamu’alaikum,
Terima kasih untuk sharing ilmunya yg sangat bermanfaat Bu Psikolog :). Pertanyaan saya play theraphy mulai bisa diberikan ke anak usia berapa? Apakah anak usia TK or SD? Atau di bawah 5 thn sudah bisa? Karena yg usia segitu kan masih sering tantrum berlebihan. Kalau sbg ortu yg awam ttg ilmu terapis, kira2 adakah langkah sederhana yg bisa dilakukan di rumah untuk menjalankan fungsi seperti terapis. Karena kadang di kota kecil/terpencil profesi psikolog/terapis jarang didapatkan. Terima kasih..semoga barokah ilmunya Mba Alfa:).
(Tien Asmara, Parepare, RMA 3)
Jawaban :
4⃣ Waslm wrwb, dear bunda Tien.. Play Therapy diperuntukkan untuk anak usia 4th ke atas, dan perlu konseling ortu serta observasi anak sebelum disarankan atau tidaknya..sebagai orangtua yg terpenting adalah memberi kesempatan anak untuk eksplorasi lingkungannya dan tentunya pendampingan yang konsisten..
Jadilah teman main anak sekaligus teman bercerita..Selain stimulasi, kelekatan dengan anak pun dapat terbentuk.. 🙂
Pertanyaan :
5⃣ Begini…anak saya laki2 (kakak) umur 3 tahun. Kami mempunyai 3 tetangga yang mempunyai anak sekitar 3-4 tahun. Bedanya mereka perempuan semua. Setiap si kakak pengen main gabung mereka, si kakak selalu diasingkan. Kata2 kurang lebih seperti ini “hey jangan main sama Ammar yah. Kita bertiga aja, yg ujung2nya sampai kepada bullyan. Trus pulang ke rumah nangis 😭😭😭….dan sering banget seperti itu.
Saya sebagai orang tua, jujur sakiiit sekali 😭😭😭😭…anak saya seakan2 gak punya teman main di sekitar rumah. Makanya saya jarang sekali main di depan rumah, anak2 pun mau ga mau ga saya keluarin. Kalaupun dikeluarin, saya liat situasi dulu. Kalau lagi ga ada mereka, saya keluarin buat main sepeda sama saya.
Kadang saya merasa bingung sekali harus bagaimana. Mohon solusinya baiknya seperti apa?
(Erna, Tangerang, RMA3)
Jawab :
5⃣ Dear bunda Erna, turut prihatin akan kondisi tsb.. Akan tetapi, bunda sebaiknya juga jangan langsung mengasingkan anak dari lingkungan terdekatnya.. Ini namanya realita yang mau ga mau harus dihadapi, jadi saat tidak bisa merubah kondisi maka ada baikny bunda yg merubah sikap..
Misalnya, bunda cari permainan kelompok yang menarik dan libatkan ketiga teman Ammar tadi, bunda pun boleh mendampingi..
Kesabaran & keluasan hati memang diperlukan disini, tapi insyaAllah ini jug aakan jadi proses belajar Ammar bagaimana menghadapi lingkungan yang tidak selamanya dapat membuat ia selalu merasa nyaman.. Semoga berhasil ya bun 🙂
Pertanyaan :
6⃣ Pada materi tertulis, play therapy harus dilakukan oleh profesional yg memiliki sertifikat terapis.
Bagaimana jika ada orang tua yg ingin mengulang terapi di rumah? bgmn jika ada orang tua yg tidak mampu, sehingga berusaha utk menerapi anaknya sendiri dirumah?
(Diah, RMA 4, umur anak 3thn)
Jawab :
6⃣ Dear bunda Diah, dalam play therapy kami percaya bahwa perubahan perilaku anak terjadi berproses dan membutuhkan waktu..
Untuk itu, kegiatan ini akan efektif bila dilakukan 1x seminggu sekali, dan hal ini juga based on research.. Ibarat minum obat, klo dosis berlebihan atau tidak sesuai maka hasil pun tidak optimal.. Jadi, “trust the process”..
Peran ortu yg terpenting ialah berkomitmen membantu anak untuk hadir sesuai waktu setiap minggunya..
Dari pengalaman saya, hasilnya akan berbeda antara ortu yg bersungguh-sungguh dengan yang tidak.. Play therapy membuka program di tanah merah Jakarta bagi mereka yang tidak mampu.. Saya sendiri pun terbuka untuk hal ini, karena saya percaya bahwa setiap orangtua akan berusaha maksimal utk memberikan yg terbaik bagi anaknya terlebih lagi dalam perubahan ke arah yg positif, insya Allah..
Pertanyaan :
7⃣ Selama mendampingi play theraphy, bagaimana sebenarnya peran ortu yg diharapkan oleh terapis?
(Nunik, RMA 2)
Jawab :
7⃣ Dear Bunda Nunik, saat anak mengikuti play therapy ada beberapa peran dr ortu yg harus dilakukan, yaitu:
1. Kedua ortu sebaiknya mengikuti konseling yg ditentukan untuk tau sejauh mana progres anak.
2. Berkomitmen untuk mendukung anak mengikuti 12 sesi sesuai jadwalnya (konsisten tiap minggu 1x)
Intinya itu saja, namun dlm konseling biasanya akan dijelaskan lebih jauh ttg peran ortu sesuai dgn masalah & kebutuhan anak masing-masing.
***
Disclaimer :
Semua materi yang disebar sudah melalui persetujuan Founder atau PIC dari komunitas yang bersangkutan tanpa menghilangkan format asli termasuk header-footer.