Kumpulan Materi IPC 131-145
Sharing materi IPC/131
📆 27 Juli 2016
📆 21 Syawal 1437
_______________________
📝 Tema : Nutrition
👸🏻Disarikan oleh : Indri Maharani
NUTRISI UNTUK OTAK
🎓 Kecerdasan anak dipengaruhi banyak faktor seperti keturunan, lingkungan dan pastinya asupan makanan sehari-hari.
📈 Masa pertumbuhan dari bayi hingga remaja merupakan waktu yang paling tepat untuk merangsang perkembangan anak, termasuk juga perkembangan kecerdasan otaknya. Sel otak dan saraf berkembang sangat pesat dalam tiga tahun pertama kehidupan.
🍴 Zat gizi yang berperan penting mengoptimalkan kerja otak diantaranya :
🍇 Zat Besi
Pada usia 0-2 tahun, ukuran otak anak berkembang hingga mencapai 80% ukuran otak orang dewasa. Zat besi berperan membawa oksigen dan membakar zat gula dalam otak agar bisa menghasilkan energi untuk proses berpikir.
Angka kecukupan harian zat besi bagi anak usia 1-3 tahun adalah 7 mg dan untuk anak usia 4-8 tahun adalah 10 mg.
Zat besi dapat diperoleh dari daging sapi, hati, kacang hitam, tomat, paprika, bayam, brokoli, dan stroberi.
🐟 LCPUFA
Banyak fungsi sistem saraf otak, termasuk mood (suasana hati), perilaku, kinerja mental, bahkan IQ, bergantung pada nutrisi yang baik. Karena otak manusia terdiri dari sekurangnya 60% lemak, dan hampir semua sistem saraf dibuat dari long chain polyunsaturated fatty acid (LCPUFA) atau asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang.
LCPUFA yang termasuk asam lemak esensial (harus dikonsumsi dari makanan) adalah asam linoleat (LA) dan asam alfa-linolenat (ALA). Dalam tubuh, asam linoleat yang masuk kelompok omega-6 ini dirubah menjadi asam arakhidonat (AA). Sedangkan asam alfa-linolenat yang masuk kelompok omega-3 dirubah menjadi asam dokosaheksanoat (DHA)serta asam eikosapentanoat (EPA).
Kebutuhan asam lemak esensial adalah 1-2% dari total kalori harian untuk orang dewasa dan 3% pada bayi, dengan perbandingan omega-6 dengan omega-3 10:1. Kebutuhan asam linoleat sekitar 1-2% dari total kalori harian (sekitar 1 sendok makan minyak nabati). Untuk asam linolenat sekitar 4 gram per hari (sekitar 1 sendok makan juga) atau 0,1-0,3 gram kombinasi ALA, EPA, dan DHA.
Minyak nabati seperti minyak jagung, minyak biji kapas, minyak kedelai, minyak almond, merupakan sumber LA dan ALA. Sedangkan ikan yang berlemak tinggi seperti tuna, salmon, sarden, dan mackerel, serta daging ayam dan kuning telur merupakan sumber EPA dan DHA.
🍳 Kolin
Kolin adalah salah satu kelompok dari vitamin B yang penting bagi fungsi otak. Kolin memainkan peranan yang penting dalam pembentukan memori karena merupakan salah satu komponen esensial dalam pembentukan selubung sel. Tidak hanya itu, kolin berperan penting sejak pembentukan otak janin dalam kandungan, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan menyimpan memori kelak. Karena fungsinya tersebut, kolin sering disebut sebagai “vitamin memori”.
National Academy of Science menyarankan kebutuhan harian kolin sebagai berikut:
200 mg untuk anak usia 1-3 tahun
250 mg untuk anak usia 4-9 tahun
375 mg untuk anak usia 9-13 tahun
440 mg untuk anak perempuan usia 14-18 tahun
550 mg untuk anak laki-laki usia 14-18 tahun
Ada banyak jenis makanan yang kaya akan kolin yang dapat disajikan seperti kuning telur, kacang kedelai, gandum, daging sapi, daging ayam, hati, kembang kol, susu, kacang, kentang, dan tomat.
©Sumber:
Berbagai sumber
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/132
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 29 Juli 2016
📆 23 Syawal 1437
_______________________
📝 Tema : Parenting
👸🏻Disarikan oleh : Maya Tri Bonda Sari
*_KOMUNIKASI ORANGTUA-GURU_*
Menjaga komunikasi orang tua – guru tentang perkembangan anak, baik di sekolah maupun di rumah, merupakan jembatan komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan anak. Karena hal tersebut memastikan bahwa anak-anak belajar secara efektif dan mendapatkan yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi/karakter mereka.
🎓 _Komunikasi dapat dijalin melalui :_
1⃣ _Buku Komunikasi/Buku Penghubung._
Orangtua dapat menggunakan formulir dan catatan yang dikirim ke rumah secara berkala, biasanya dalam bentuk buku penghubung atau buku komunikasi. Buku penghubung ini bertujuan agar orangtua mengetahui kejadian di sekolah atau hal-hal yang memang harus diketahui orangtua. Karena buku penghubung bisa digunakan dua arah, artinya orangtua juga bisa menulis di buku itu. Sehingga pihak sekolah (guru) juga dapat mengetahui kejadian khusus di rumah, dari berita yang disampaikan orangtua. Misal, orangtua bisa menulis: Sejak hari Selasa sore Hanifa demam. Dokter menyarankan supaya jangan ikut pelajaran olahraga terlebih dulu.
2⃣ _Pertemuan Orangtua._
Orangtua bisa mengajukan pertanyaan yang membutuhkan penjelasan detail.
Pertemuan orangtua juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui dan mempelajari teknik dan strategi yang digunakan guru dalam mengajarkan materi tertentu.
Tahun ajaran baru biasanya identik dengan guru kelas baru. Sebaiknya orangtua menyampaikan tentang keadaan anak pada sekolah, khususnya guru yang akan mengajar mereka. Sampaikan kalau anak saya begini, begini, begini. Sehingga sang guru sudah punya bekal khusus untuk menghadapi anak kita.
💞 *_”Without communication, there is no relationship. Without respect, there is no love. Without trust, there is no reason to continue.”_* 💞
©Sumber:
_Berbagai sumber_
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/133
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 1 Agustus 2016
📆 26 Syawal 1437
_______________________
📝 Tema : Islamic Knowledge
👸🏻Disarikan oleh : Maya Tri Bonda Sari
🌟 *_IHSANUL AMAL_* 🌟
🙏🏼 Sebagai hamba Allah, tentunya kita menginginkan surga. Untuk mendapatkan surga pastilah tidak mudah, butuh pengorbanan, karena jalan menuju kesana banyak ujiannya/tantangannya.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
_(Jalan menuju) surga diliputi dengan segala hal yang tidak menyenangkan dan (jalan menuju) neraka diliputi dengan syahwat. *(HR. al-Bukhari dan muslim)*_
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Apa yang dinilai Allah agar kita layak masuk ke dalam jannah-Nya? Jawabannya adalah _AMAL KITA_ ketika di dunia, pastinya amal yang terbaik *_(Ihsanul Amal)._*
Allah berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
_“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk: 2)_
Mengenai firman Allah di atas, Al Fudhail bin’Iyadh mengatakan, _“Yang terbaik amalnya adalah yang terikhlas dan terbenar amalnya”._ Ketika ditanya: _”Wahai Abu Ali, apa yang terikhlas dan terbenar?”_ Dia menjawab: _”Sesungguhnya amal yang benar tetapi tidak dilakukan dengan ikhlas, tidak akan diterima. Dan jika dilakukan dengan ikhlas tapi tidak dengan cara yang benar juga tidak diterima. Amal itu hanya bisa diterima kalau ikhlas dan benar. Ikhlas hanya terwujud jika amal itu dilakukan hanya karena Allah. Dan Amal yang benar hanya bisa dicapai dengan mengikuti sunnah Nabi SAW”_
✍🏼 Jadi, *_syarat Ihsanul Amal_* hanya ada 2, yaitu:
1⃣ _Ikhlas_ : Niat karena Allah.
Kriteria Ikhlas :
(1) Tidak pernah meminta pujian dari manusia.
(2) Apa yang dilakukan hanya untuk Allah SWT, dalam kondisi sendirian ataupun banyak orang.
(3) Rasa tunduk kepada kebenaran.
(4) Tidak marah kalau mendapat cacian, kritikan. Mau menerima nasihat walaupun dari orang yang tidak setara dengannya.
(5) Optimal, sungguh-sungguh.
2⃣ _Cara yang benar_
Maksud benar adalah sesuai syariat Allah. Niat benar tetapi cara salah, maka amal itu pasti ditolak Allah. Misalnya, ada seorang ayah yang ingin menafkahi keluarganya. Ini niat yang benar. Akan tetapi, jika ia mencari nafkah dengan berjudi, ia akan berdosa.
🕵 Dengan demikian, ketika hendak melakukan sesuatu, seharusnya kita mencari tahu terlebih dahulu apakah perbuatan yang akan kita lakukan itu sesuai syariat Islam. Proses mencari tahu ini bukan perkara yang sederhana.
📖 Dibutuhkan pengetahuan tentang ajaran agama Islam. Oleh karena itu, kita setiap muslim harus meluangkan waktunya untuk belajar _tsaqofah Islam (ilmu pengetahuan Islam)._ Berbagai cara dan sarana bisa dipakai. Misalnya, membaca buku, majalah, situs internet (misalnya Syariah Publications – red), mendengarkan ceramah agama di radio, televisi, mengikuti forum pengajian, dan lain sebagainya.
©Sumber:
_Berbagai sumber_
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/134
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 3 Agustus 2016
📆 29 Syawal 1437
_______________________
📝 Tema : Child growth and development
👸🏻Disarikan oleh : Indri Maharani
👶🏻 *PERTUMBUHAN RAMBUT ANAK* 👶🏻
✂ Pertumbuhan rambut diawali sejak janin berusia sekitar delapan minggu. Selubung akar rambut (folikel) mulai terbentuk dan akan terus berkembang hingga lahir. Ketika lahir, umumnya terdapat rambut kepala yang pertama atau rambut sementara (velus) yang tipis dan halus. Kebanyakan, rambut ini akan rontok dengan sendirinya pada minggu-minggu selanjutnya hingga usia bayi 3 bulan, lalu tumbuhlah rambut baru.
✂ Selain rambut yang tumbuh di kepala, ada juga rambut yang tumbuh di tubuh bayi. Dalam bahasa medis, rambut-rambut halus ini disebut _“`lanugo“`_ . Lanugo tumbuh di sekujur tubuh bayi kecuali bibir, telapak tangan, dan kaki, serta jari-jari, kuku, dan daerah sekitar kelamin. Rambut halus ini mulai tumbuh sejak janin berusia 5 bulan. Umumnya rambut ini akan rontok sendiri setelah seminggu dilahirkan.
✂ Rambut anak-anak tumbuh seperempat inci setiap bulan. Rambut tumbuh dari folikel dalam 3-6 tahun dan kemudian jatuh setelah fase istirahat (fase yang berlangsung 2-3 bulan). Selama fase ini, rambut rontok adalah masalah umum dari anak-anak.
✂ Rambut di kepala tidak selalu tumbuh sehat alami. Kadang tipis, kadang lebat. Tumbuhnya pun kadang tidak merata atau botak pada beberapa bagian. *Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:*
👪Genetik berarti faktor keturunan atau orangtua, yang tak bisa _diutak-atik_ lagi.
🍱Faktor gizi, bila anak kurang gizi tampak dari rambutnya yang kering, merah, dan mudah patah atau rontok sehingga rambutnya tipis.
💉Hormon, contohnya bila rambut bayi baru lahir lebat kemungkinan karena pengaruh hormon androgen dari ibunya. Faktor lingkungan, tingkat polusi yang tinggi serta paparan sinar matahari dapat mengakibatkan tekstur rambut rusak. Atau faktor lingkungan yang tak higienis dapat menimbulkan ketombe atau seboroik yang dapat membuat rambut rontok.
🚼 Ada kalanya hal tersebut disebabkan posisi tidur bayi. Ketika bayi sudah mulai besar, sudah bisa tengkurap misalnya, maka rambut belakangnya akan mulai tumbuh. Begitu juga dengan rambut sampingnya.
💆🏼 *Tips merawat dan meningkatkan pertumbuhan rambut anak:*
🔹Memperhatikan asupan gizi anak.
Protein dari telur dan produk susu merupakan sumber asam amino dan L-sistein yang mendorong pertumbuhan folikel rambut baru. Protein ini juga mengurangi kemungkinan anak memasuki fase istirahat. Asam lemak omega-3 adalah asam lemak yang sehat untuk pertumbuhan rambut anak-anak. Asam lemak dan omega-3 dapat ditemukan dalam salmon. Hindari junk food dan ganti dengan sayuran dan buah-buahan segar untuk memperoleh besi dan seng yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut anak-anak.
🔹 Menjaga kebersihan rambut dan kepala dengan keramas. Mencuci rambut mereka ketika kotor menggunakan shampoo khusus bayi atau khusus anak. Hindari menggosok rambut anak secara kasar dengan handuk setelah keramas dan biarkan rambut kering secara alami. Ajarkan pula tentang teknik yang tepat untuk menyisir rambut mereka, serta gunakan sisir bergigi lebar.
©Sumber:
Berbagai sumber
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/135
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 5 Agustus 2016
📆 2 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Tema : Parenting
👸🏻 Oleh : Yanti Tanjung
_*Jangan Marah, Bersikap Bijaklah*_
☘ Seringkali kita mengalami situasi yang tidak diinginkan yang menimpa anak-anak kita. Katakanlah anak lagi main sepeda dengan temannya, ketika pulang di atas pelipis matanya berdarah dan pipinya terluka yang cukup lumayan, sambil meringis anak tidak mau menceritakan karena merasa bersalah. Ternyata dia bukan memakai sepedanya sendiri, tapi dibonceng teman bermainnya, bertiga di atas sepeda. Menghadapi realitas seperti ini, biasanya ada 2 kemungkinan yang terjadi. Jika kesabarannya kuat, maka sang bunda akan berbicara lembut. Sebaliknya, saat bunda lagi banyak pikiran dan kerjaan apa lagi tidak enak hati, maka bunda bisa memarahi anak.
☘ Menghadapi kasus kasus di atas, maka orangtua perlu bersikap bijak. Dan menjadikan kejadian itu bagian dari pembelajaran yang baik dan efektif buat si buah hati.
*Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan* :
1. _Jangan mengasuh dan mendidik anak dalam kondisi marah_, karena kemarahan akan menambah rusaknya mental anak, bukannya tambah menurut tapi tambah pembangkangannya. Segeralah setenang mungkin dan ingat larangan Allah dan rasulnya “ Jangan marah “. Kalau toh pun ingin marah ke anak, maka marahlah karena proses pendidikan buat anak, bahwa yang dilakukannya tidak sesuai akhlak Islam dan apapun yang bertentangan dengan syariat Allah wajib ditinggalkan.
2. _Kenali potensi anak-anak kita dan kecenderungan dia_, apakah kenakalannya mengarah kepada kriminal ataukah hanya kenakalan anak-anak biasa yang sebenarnya berpotensi untuk menjadi pemimpin masa depan. Anak yang susah diatur dan sukanya punya ide-ide yang tidak dipikirkan oleh yang lainnya, berarti anak itu sesungguhnya sangat cerdas. Maka disini butuh motivasi aqidah dan mengarahkan jiwa kepemimpinan ke arah yang islami. Seperti kasus memprovokasi teman untuk membolos sekolah, berarti anak punya kemampuan untuk memimpin. Nah, bagaimana potensi ini biar bisa melejit ke arah kepemimpinan yang benar, maka orangtua perlu memikirkan hal tersebut.
3. _Selalu ingat bahwa tujuan kita dalam mendidik anak adalah membentuk kepribadian Islam_. Karenanya pola pikir dan pola prilaku anak harus senantiasa diasah menjadi pola yang islami, selalu berproses kepada terbentuknya kepribadian yang tangguh. Jangan terburu-buru anak segera berubah instans, yang penting langsung dikerjakan anak tanpa proses yang memadai yaitu proses pembentukan pemahaman yang kokoh yang dilandasi aqidah. Misalkan saat anak punya kebiasaan suka meludahi temannya, maka tempuhlah proses pembentukan pemahamannya sehingga pemahaman itu yang mendorongnya untuk berubah bukan karena takut dimarahi orangtuanya.
4. _Bila anak berada dalam lingkungan yang tidak sepenuhnya arus kebiasaan islami_, maka melatih anak untuk terbiasa amar ma’ruf nahi munkar harus lebih diperhatikan, agar dia memposisikan sebagai pengamban dakwah kecil yang selalu ingin membenahi perkara-perkara yang salah dari teman-temannya. Dalam kondisi ini kepekaan rasa dakwah anak harus lebih selalu dilatih.
5. _Dalam situasi apapun, baik anak dalam keadaan benar atau salah, jadikan itu pembelajaran bagi anak_. Jangan lewatkan moment tersebut begitu saja, tapi harus bisa menjadi bagian bahan ajar yang efektif untuk membentuk kepribadian anak. Bila anak dihadapkan pada kesalahan dirinya, maka proporsionallah melihat keadaan. Jangan membela anak ketika dia salah dan jangan menyalahkan saat dia sebenarnya benar dan tidak sengaja berbuat kesalaahan.
‼ Pada dasarnya dalam menghadapi setiap anak itu artinya orangtua berhadapan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani dan naluriyyah anak. Kuasailah itu dan cermat mengamati, jangan sampai salah dalam pemenuhan. Misalkan anak nangis dikarenakan kebutuhannya untuk tidur, namun dipaksa makan atau kebutuhannya makan namun dipaksa tidur. Sebenarnya yang dia butuhkan adalah pemenuhan naluri nau’ dengan kasih sayang yang membuat dia nyaman, tapi kita berikan kebutuhan naluri baqo’ dengan memarahinya yang sesungguhnya saat itu tidak dia butuhkan.
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/136
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 8 Agustus 2016
📆 5 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Penulis: Salim A. Fillah
📝 Tema: Islamic Knowledge
*ADAB DALAM DOA PARA NABI: Bagian II (NABI YUNUS AS)*
Lelaki itu pergi dengan marah.
Mari kita fahami betapa berat tugas dakwahnya di Ninawa, betapa telah habis sabarnya atas pembangkangan kaumnya. Malam dan siang, pagi dan petang; diajaknya mereka meninggalkan berhala-berhala tak bernyawa dan perbuatan-perbuatan tak bermakna. Didekatinya mereka satu-satu maupun dalam kumpulan, ketika sepi maupun di keramaian.
Tetapi hanya cemooh dan tertawaan, umpatan dan makian, serta penolakan dan pengusiran yang ia dapat. Maka dia, Yunus ibn Mata namanya, pergi dengan marah. Dia tinggalkan negerinya sembari mengancamkan adzab Allah yang sebagaimana terjadi pada kaum-kaum sebelumnya, pasti turun pada kaum pendurhaka.
Tapi dia pergi karena ketaksabarannya, ketakteguhannya, dan ketaktelatenannya. Dia pergi sebelum ada perintah Allah untuk menghentikan seruannya. Dia menyerah sebelum tiba waktunya. Maka sebagai hamba yang disayangiNya, Allah akan mendidiknya untuk sabar dengan cara lain, jika dia tak sabar dalam tugas dakwahnya. Cara itu adalah musibah.
💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
Kita tahu ringkasnya, Yunus yang menumpang sebuah kapal akhirnya dibuang ke samudra setelah tiga kali muncul namanya dalam undian. Kapal itu dalam badai yang bergulung mengerikan, maka ada yang berkeyakinan seseorang harus dipersembahkan pada penguasa lautan. Lagi pula, ia terasa kelebihan muatan. Awalnya, sang nahkoda tak tega. Yunus tampak sebagai orang baik. Tapi namanya muncul tiga kali, seakan memang hanya dialah yang dikehendaki.
Ketetapan Allah berlaku baginya. Seekor ikan membuka mulut menyambut tubuhnya yang terjun ke air. Bahkan menurut sebagian mufassir, ikan yang menelannya dilahap ikan yang lebih besar, lalu dengan perut berisi ia menuju ke dasar lautan. Maka jadilah Yunus berada dalam gelap, dalam gelap, dalam gelap. Kelam berlapis-lapis.
🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊
Di antara hikmah yang selalu melekat pada setiap musibah adalah pertanyaan, _”Apa kesalahanku sehingga cobaan ini menimpa?”_ Selanjutnya memang kepekaan hatilah yang menentukan jawab dan tindakan yang akan diambil. Maka, berbahagialah yang segera merundukkan diri di hadapan keagungan Allah, serta berlirih-lirih mengadukan kelemahan, kesilapan, dan kehinaan.
“Allah menciptakan manusia,” demikian Dr. Abdul Karim Zaidan dalam _Al Mustafad min Qashashil Qur’an,_ “dengan menggariskan baginya bahwa berbuat keliru dan jatuh dalam kesalahan adalah perkara yang mungkin, bahkan niscaya.” Tapi dengan kasihNya, Allah juga membukakan pintu agar dosa-dosa menjadi jalan kembali dan pelarian suci, tempat bersimpuh dan sandaran berteduh, mahligai yang syahdu bagi bermesra, meminta, dan beroleh karunia.
Maka demikianlah Yunus, _Alaihissalam._ Di perut ikan Nun, dalam gelap yang mencekik hingga ke hati, dia menangisi kelemahannya, menekuri hari-harinya, dan mengaku telah berbuat aniaya.
_”Laa ilaaha illaa Anta, subhaanaKa, innii kuntu minazhzhaalimiin._ Tiada Ilah sesembahan haq selain Engkau. Maha Suci Engkau; sungguh aku termasuk orang yang berbuat aniaya.” *(QS Al Anbiyaa’ [21]: 87)*
Doa Yunus, betapa sederhana. Tapi indah dan mesra. Akrab dan hormat. Takzim dan syahdu. Demikianlah pada pinta para Nabi di dalam Al Qur’an, kita menemukan lafazh doa, ruh tauhid, sekaligus keindahan adab. Hari ini, ketika kita disuguhi fahaman antah berantah bahwa doa harus dirinci-rinci, dibayang-bayangkan, dan dijerih-jerihkan; seakan dengan demikian ia lebih cepat dikabulkan. Karenanya, mari berkaca pada doa Yunus.
Tak ada disana pinta untuk mengeluarkannya dari perut ikan, apalagi desakan agar segera. Tak ada di sana rajuk-rajuk manja, iba-iba memelas, apalagi kalimat perintah yang pongah. “Doa Dzun Nun, _’Alaihissalam,”_ demikian menurut Ibn Taimiyah, “adalah di antara seagung-agung doa di dalam Al Quran. “Doa itu mengandung dua hal saja, *merunduk-runduk mengakui keagungan Allah* dan *berlirih-lirih mengadukan kelemahan diri.*
_”Berdoalah menyeru Rabbmu dengan tadharru’ (merendahkan diri) dan khufyah (memelankan suara). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”_ *(QS Al A’raaf [7]: 55)*
Maka doa Yunus, yang tidak rinci, yang tidak dibayang-bayangkan, bahkan tak tergambar apa yang dipintanya, dijawab Allah dengan limpahan karunia yang membawa kejayaan. Dia hanya mengakui ketakberdayaan dan laku aniaya pada diri sendiri; maka Allah Yang Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, mengulurkan pertolonganNya, pembelaanNya, dan bantuanNya.
Yunus bukan hanya dikeluarkan dari perut ikan. Dia bahkan tidak perlu payah berenang karena diantar oleh sang ikan sampai ke tepian. Dan tempatnya didamparkan bukanlah sembarang daratan. Imam Ibn Katsir mengetengahkan riwayat dalam Tafsirnya dari Ka’b Al Ahbar dan Ibn Abbas, bahwa Yunus dibaringkan di hamparan tanah yang kemudian ditumbuhi suatu tanaman dari jenis labu.
Ketika Yunus siuman, secara naluriah dia menggapai buah yang ada di dekatnya kemudian memakannya. Buah tanaman itu mengandung air, gizi, dan zat-zat bermanfaat, amat mudah dicerna oleh tubuhnya. Sakit, payah, dan terganggunya faal badan akibat berpuluh hari di dalam perut ikan dan di dasar lautan, kini pulih sehat dan bertambah afiat.
Nabi Yunus pun bugar kembali, bersemangat dan berjanji pada Allah untuk nanti teguh, istiqamah, dan tak menyerah dalam berdakwah kepada kaumnya; apa pun yang akan terjadi di hadapannya. Tetapi alangkah takjub penuh syukurnya dia. Sebab, ketika kembali ke Ninawa, seluruh kaumnya justru telah beriman kepada Allah _Subhannahu wa Ta’ala._ Jumlah mereka lebih dari 100.000 orang kiranya.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Betapa berkah doa Yunus. Bukan hanya menjadi karunia keselamatan dirinya, doa itu bahkan menjadi anugerah hidayah bagi begitu banyak manusia dari kaumnya. Dakwah Yunus berjaya, tepat pada saat dia merasa dan mengaku bahwa dirinya berdosa di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Dakwah Yunus berjaya, ketika dia mengakui dirinya aniaya dan hatinya tunduk memuliakan Allah _’Azza wa Jalla._ Dakwah Yunus berjaya, ketika dia merasa tak berdaya.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
_Maha Suci Dzat yang menjadikan_
_Berhina pada Nya sebagai kemuliaan_
_Berfaqir pada Nya sebagai kekayaan_
_Tunduk pada Nya sebagai keluhuran_
_Dan bersyukur pada Nya sebagai kecukupan_
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
📚 Salim A. Fillah, Lapis-Lapis Keberkahan, Pro-U Media, Yogyakarta, 2014.
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/137
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 10 Agustus 2016
📆 7 Dzulkaidah 1437
_______________________
📝 Tema : Schooling
👸🏻Oleh : Junetty Halim, M.Psi. Psi.
👦👧 *ADAPTASI ANAK DI SEKOLAH* 👦👧
📌Menurut psikolog dari pusat konseling di Jakarta Barat ini, orang tua perlu mengamati, apakah di setiap tempat dan lingkungan, anak selalu memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi dan tak ada kemajuan dalam hal waktu beradaptasi. Bila jawabannya “ya”, berarti si anak masuk dalam kategori lambat beradaptasi.
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
🖊TIGA PENYEBAB
Orang tua wajib mencari tahu, kenapa anak selalu memerlukan waktu lama untuk beradaptasi. Apa yang menjadi penyebabnya dan apa yang menjadi ganjalannya sehingga dia perlu sangat berhati-hati. Jangan-jangan, kata Junetty, si anak memiliki konsep diri yang kurang positif, selalu ragu dan takut karena orang tuanya terlalu ketat mengontrol hidupnya.
Menurut Junetty, ada 3 faktor yang berperan penting menyebabkan anak jadi lambat beradaptasi:
1⃣Dari diri anak itu sendiri
Hal ini terkait dengan kematangan kemampuan komunikatif dan bahasa. Anak-anak yang tidak atau kurang menguasai bahasa biasanya lebih sukar untuk menyesuaikan diri.
Bisa juga ini dikarenakan temperamen si anak. Contoh, anak-anak yang memang dari awalnya tergolong slow to adapt child (memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari situasi baru).
2⃣Gaya pengasuhan
Usia 3-5 tahun adalah masa perkembangan pembentukan konsep diri. Hal ini sangat dipengaruhi gaya pengasuhan orang tua. Jika orang tua “senang” melarang atau memberi batasan-batasan yang sangat kaku, bisa dipastikan si anak lebih takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Tentunya ini bisa memengaruhi pembentukan konsep diri anak, salah satunya kemampuan adaptasi yang jelek.
Selain itu, penerapan disiplin model ini juga bisa menjadi bumerang. Misal, orang tua menerapkan disiplin tanpa disertai penjelasan mengapa suatu hukuman diberlakukan, maka biasanya anak jadi tak tahu apa yang seharusnya ia lakukan. Nah, karena tidak tahu, biasanya dia jadi ragu dan akhirnya ketika harus bertemu sesuatu yang baru, dia juga bingung karena tak ada patokan atau panduannya. Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan anak untuk bisa beradaptasi.
3⃣Peristiwa traumatik
Bisa karena lingkungan sosial yang pernah membuat anak merasa tidak aman dan nyaman, atau ada konflik-konflik tertentu yang membuat dia lebih sulit terbuka.
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
🖋UBAH POLA ASUH
Selain ketiga penyebab tadi, ada pula yang beranggapan kondisi lambat beradaptasi diakibatkan faktor keturunan. “Tetapi saya sih melihatnya bukan karena faktor turunannya, melainkan lebih pada role modelnya,” kata Junetty. Maksudnya, si anak mungkin mencontoh orang tuanya yang juga tidak mahir atau sulit beradaptasi.
Oleh karena itu, bila ingin anak mudah beradaptasi secara sosial, tak ada cara lain kecuali mengubah pola asuh. “Orang tua harus menghilangkan kebiasaannya yang banyak melarang, menyepelekan pendapat anak, terlalu banyak mengatur, dan selalu membuatkan keputusan untuk anak.” Pasalnya, dengan kebiasaan orang tua yang demikian, anak jadi tak pernah merasakan bagaimana menentukan keputusan untuk dirinya sendiri. Imbasnya, anak jadi sulit beradaptasi karena bingung, takut, dan tak tahu harus bagaimana caranya mulai beradaptasi.
Selain mengubah pola asuh, orang tua juga harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi anak karena tahapan belajar masing-masing anak tidaklah sama. Pada anak pemalu dan penakut, misal, orang tua bisa memberikan kesempatan kepada anak berinteraksi dengan banyak manusia. Caranya, undanglah teman-teman si kecil atau saudaranya ke rumah untuk bermain bersama atau mengajak mereka ke tempat lain yang banyak anak sebayanya. “Ini bisa membantu anak mempelajari cara mereka menyesuaikan diri.”
Bagaimana bila si kecil menolak cara-cara tersebut? Menurut Junetty, orang tua harus menghargai, bukan malah memaksakan kehendaknya. Selain itu, orang tua juga harus mencari tahu apa yang membuat anaknya takut. Selanjutnya orang tua membantu anak untuk menetralisir ketakutannya itu.
Sementara, anak yang lambat beradaptasi lantaran bertemperamen sulit harus sering diajak bergaul dan dibimbing tentang bagaimana cara memulai berinteraksi dengan orang lain. Lama-lama anak akan menemukan sendiri cara yang terbaik untuk dapat beradaptasi.
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
✏TAK ADA KATA TERLAMBAT
Kalau saja sejak berusia batita anak sudah dilatih untuk mengembangkan kemampuannya dalam bersosialisasi, maka saat masuk fase pembentukan konsep diri di usia 3-5 tahun, ia sudah lancar beradaptasi. Walau begitu bukan berarti terlambat jika kita baru mengajarkannya di usia 3-5 tahun. Caranya, tak lain dengan memberikan lingkungan kondusif yang dapat membuat anak berani mencoba sesuatu.
Disamping itu, Junetty juga memberikan tip-tip berikut ini:
1⃣ Jadwalkan waktu untuk anak bertemu dan bermain bersama anak-anak lain, juga di tempat yang belum dia temui sebelumnya.
2⃣ Rangsang perilaku prososial anak dengan mengajaknya berpikir apa yang dibutuhkan atau diharapkan teman-temannya kelak.
4⃣ Dorong anak yang penyendiri untuk bergabung dengan anak yang juga penyendiri atau dengan kelompok lain yang lebih kecil.
Akan tetapi pada mereka yang memang bertemperamen sulit, menurut Junetty, ketiga langkah tadi kurang tepat diterapkan. Pada anak model ini, yang dapat dilakukan orang tua adalah:
1⃣Buatkan rutinitas yang jelas.
2⃣ Sediakan waktu untuk berdiskusi dengan anak bila ada rencana perubahan rutinitas.
3⃣ Beri peringatan pada anak beberapa saat sebelum transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Dengan demikian diharapkan anak jauh lebih siap untuk melakukan penyesuain diri dan beradaptasi.
4⃣ Beri cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan satu perubahan sebelum memberikan perubahan berikutnya.
5⃣Jaga agar tidak terjadi terlalu banyak perubahan, apalagi yang mendadak.
Jika semua langkah tersebut sudah dilakukan dengan baik, terakhir adalah berdoa, dengan harapan anak bisa mengalami kemajuan untuk masalah adaptasi sosialnya. Namun harus diingat, mengubah hal ini tidak semudah kita mengajari anak prasekolah bernyanyi, lo. Jadi orang tua harus ekstra sabar dan selalu konsisten melakukan pengondisian-pengondisian tersebut.
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
🖍KEMAMPUAN ADAPTASI YANG HARUS DIKUASAI
Di usia 3-5 tahun, terutama usia 3-4 tahun, anak mulai mengenal teman lalu berkembang dengan menjalin hubungan pertemanan. Akan tetapi lingkupnya masih terbatas, yaitu hanya pada mereka yang memiliki kesamaan tertentu. Misal, rumahnya masih di satu lingkungan, sama-sama satu sekolah, atau mempunyai mainan yang sama. Jadi, tandas Junetty, untuk anak usia prasekolah cukup sampai pada tahapan bisa beradaptasi tanpa ada hambatan. “Jika modal dasarnya ini sudah dimiliki, semakin lama pasti akan berkembang.”
Namun jika belum, kita pun tidak dianjurkan mendesak anak untuk cepat beradaptasi sementara ia belum siap. Cara ini justru akan menghambat langkah berikutnya. Lain cerita bila memang kemampuan adaptasi anak sudah baik, semisal tidak mengkeret di belakang orang tuanya, mau memberikan respons bila disapa lingkungan, dan kemampuan adaptasinya terus meningkat dengan ciri selalu ingin mencoba dan ingin tahu, maka si anak tak butuh waktu lama-lama lagi untuk beradaptasi.
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
🖌SI PENGAMAT LAMBAT BERADAPTASI?
Ada kan anak-anak yang cenderung mengamati terlebih dahulu, baru kemudian memberikan respons terhadap lingkungan barunya? Nah, anak-anak tipe pengamat ini, menurut Junetty, tidak termasuk yang lambat beradaptasi. Tetapi lebih pada gaya si anak dalam proses beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Jadi, sejauh anak pada akhirnya bisa melakukan interaksi dan ada peningkatan tanpa harus didorong-dorong atau butuh beberapa hari untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan, “Statusnya masih bisa dibilang oke untuk anak prasekolah dalam beradaptasi.”
Ada juga anak yang adaptasinya perlu dipancing terlebih dahulu untuk bisa membaur dengan lingkungan. Jika tak ada orang lain yang mengajaknya bergabung, sampai kapan pun si anak akan lebih memilih menarik diri dari lingkungan. “Yang ini pun lebih cenderung ke gaya atau karena si anak tak tahu cara dan bagaimana memulainya,” kata Junetty.
Jadi, kemungkinannya si anak ingin bisa bergaul dengan lingkungan, akan tetapi tidak tahu cara memulainya. Untuk itu, anjur Junetty, orang tua harus sesering mungkin membawa anak tipe ini ke tempat-tempat baru.
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
✒ENAKNYA BISA BERADAPTASI!
Kata Junetty, banyak manfaat akan diperoleh anak dari kemampuannya dalam beradaptasi. Di antaranya:
* Semakin mampu beradaptasi berarti anak semakin cepat beradaptasi. Setelah itu pastinya anak mampu berinteraksi, membangun interaksi yang baik dengan teman-temannya di sekolah. Hal ini sangat berpengaruh pada pembentukan self-esteem-nya.
* Anak akan lebih merasa “pede” karena merasa diterima oleh teman-temannya, merasa punya teman yang bisa berbagi.
* Dalam proses pembelajaran di sekolah, anak bisa mengembangkan perilaku yang positif, bisa lebih nyaman bersekolah dan menikmati sekolahnya. Dengan begitu, anak dapat mengeluarkan kemampuannya secara optimal.
* Kemampuan kompetensinya akan lebih tinggi dibandingkan anak yang sulit beradaptasi.
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/138
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 12 Agustus 2016
📆 9 Dzulkaidah 1437
_______________________
📝 Tema : _Parenting_
👸🏻 Oleh : Ani Ch., _penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga_
👨👩👧👦 *_PENGASUHAN ANAK KALA HARUS LDM_* 👨👩👧👦
_A: “Ancen LDM iku abot, 4 taun aku…tukaran tok” (Memang LDM itu berat, 4 tahun…bertengkar saja)_
_B: “Iya..aku cuma kuat setahun..trus istriku kusuruh resign”_
_C: “iya..aku cuma kuat 3 bulan..”_
_D: “kalo aku cuma kuat sebulan..”_
_E: “lha aku cuma kuat dr jam 6 pagi sampe jam 4 sore…”_ #heaaalaaa, ini namanya cuma jauhan sebentar utk cari nafkah…tiap hari ya ketemu..aya aya wae komentar na.. 😁
_F: “Gak enak LDM, gak ketemu anak tiap hari, gak bisa uyel2 anak tiap hari”_
_G: “Aku shock, pernah kutinggal bbrp minggu anakku yg masi bayi…waktu pulang kugendong, dia gak mau, nangis kenceng, sbg ayah, aku jadi sedih sekali”_ 🙈
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Teman, sekali lagi LDM sungguh berat..
_*Inilah beberapa risiko masalah terkait pengasuhan anak:*_
⚠ anak jadi merasa jauh dengan kita
⚠ anak kita menunjukkan banyak perilaku tdk menyenangkan utk cari perhatian, krn kurang perhatian
⚠ program pengasuhan anak tdk lagi terstruktur, krn istri sendirian mengatur segala teknis ke rumah tanggaan
⚠ terjadi inkonsistensi pengasuhan, ibunya tegas selama mendidik anak.. ayah datang, semua aturan jadi longgar, anak dimanjakan krn ayah merasa inilah kesempatan memberi perhatian
Teman, nampaknya bahwa *_komunikasi_* lah yg akan menyelamatkan LDM. Komunikasi rutin & berkala dengan berbagai media perlu dilakukan, agar terhindar dari masalah di atas. Komunikasi adlh jalur utk menyampaikn perkembangan kondisi anak, shg ketika tdk ada dirumah, tdk ketinggalan info ttg anak..
Selain itu, sikap _‘pasrah bongkok’an’_ suami pd istri dlm mengelola anak juga hrs dihilangkan…
Walaupun jauh, *_sang ayah hrs terlibat utk mengambil berbagai keputusan terkait pendidikan anak_*, agar kekompakan mengasuh anak tetap terjaga…
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Saya menyaksikan bbrp keluarga yg _‘aman & kondusif’_ selama LDM, mreka menrapkan beberapa cara unik utk mengelola hubungan tersebut… misal, ada lho yg anaknya yg remaja membuatkan grup whatsapp, sehingga ketika smua terpisah, komunikasi jalan. Ada yg pulang tiap pekan & selalu pergi makan malam sekeluarga.. Ada yg khusus ketika ayah pulang ada acara tidur bersama, ada yg mengutamakan kejutan.. Jadi di saat2 spesial, tiba2 skluarga berkumpul…macam2lah tekniknya, monggo berkreasi…
Saya coba sharingkan ‘batasan’ saja..
*_batasan sebuah LDM dikatakan ‘aman & kondusif’ dr segi pengasuhan anak:_*
💓 ketika jauh dg anak, ortu harus tetap tahu perkembangan anak dg detil _(kalau tdk tahu berarti peran orangtuanya telah berkurang)_
💓 anak tetap merasa dekat walau sering ditinggal _(kalau anak merasa jauh, bearti LDM telah menodai hubungan ortu & anak)_
💓 anak tetap percaya pd orangtua, tetap taat pd perintah ortu, tetap yakin pd janji2 ortunya, tetap merasakan ortu sbg teladan baginya _(ini yg berat, gimana jauh tp tetep chemistry nya kuat)_
💓 anak tdk mengalami masalah2 perilaku yg meresahkan akibat dia tdk terkendali krn stress _(mulai merokok, keluar malam, ngediskotik, trek2an,ngamuk di sekolah dll) *naudzubillah.._
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
*_Teman2ku yg akan ber LDM, yg masih atau sedang LDM… semoga diberi kemudahan menjalaninya…_*
*_tidak mudah, tapi pasti bisa. Doa, niat tulus, kesabaran, ketangguhan menghadapi masalah akan jadi kekuatannya…_*
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
📚 Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰 _Sponsored by:_ 💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/139
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 15 Agustus 2016
📆 12 Dzulkaidah 1437
_______________________
📝 Tema : Islamic Knowledge
👨👩👧👦 *_HADHONAH_ (PENGASUHAN ANAK)* 👨👩👧👦
Pengasuhan anak merupakan suatu kewajiban, karena dengan menelantarkan anak, dia akan binasa. Pengasuhan anak termasuk kategori menjaga jiwa _(hifzh al-nafs)_ yang telah diwajibkan oleh Allah SWT. Pengasuhan adalah hak bagi setiap anak dan bagi siapa saja yang telah diwajibkan oleh Allah SWT untuk mengasuhnya.
Adapun hak untuk mengambil pengasuhan anak bagi orang-orang yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk mengasuh, adalah khusus bagi mereka yang memang berhak, tidak bersifat umum.
🙅🏻 Pengasuhan anak *tidak boleh* diberikan kepada orang yang dapat menelantarkan anak tersebut karena akan membahayakan anak. *Mereka adalah*:
1. _Anak kecil atau orang yang kurang waras pikirannya (al-ma’tuh)_.
2. _Orang yang lalai_ atau sibuk dengan berbagai aktivitas lain sehingga tidak memungkinkan mengasuh anak.
3. _Orang yang memiliki sifat buruk._
4. _Orang kafir_ _*kecuali*_ pengasuhan anak oleh ibu atas anaknya.
❣ Mengenai keadaan pengasuhan anak, ada _hal lain yang perlu diperhatikan_:
1. Jika anak sudah agak besar, yakni pada umur yang sudah dapat memikirkan segala hal dan mampu membedakan perlakuan ibunya dengan perlakuan ayahnya, misalnya sudah lewat masa penyapihan, maka ia diberikan pilihan di antara kedua orangtuanya. Siapa yang dia pilih, berarti anak itu turut bersamanya.
2. Jika anak itu masih kecil, yakni pada umur yang belum dapat memikirkan segala sesuatu dan belum dapat membedakan perlakuan ibunya dengan perlakuan ayahnya, misal anak itu masih dalam penyapihan atau sebelum penyapihan ataupun sesudah penyapihan dan anak itu dekat kepada ibunya, maka anak itu tidak diberikan pilihan, tapi diikutkan kepada ibunya.
3. Ibu lebih berhak untuk melakukan pengasuhan terhadap anak kecil dan anak yang kurang waras akalnya, jika ia diceraikan suaminya.
🙅🏻 Jika seorang ibu tidak termasuk orang yang berhak dalam pengasuhan anak dikarenakan tidak terpenuhinya semua atau sebagian syarat-syarat yang disebutkan dalam pengasuhan anak, misal ia telah kawin lagi atau kurang waras akalnya, atau yang semisal itu, maka hak pengasuhannya berpindah ke pihak berikutnya dalam hak pengasuhan anak.
👣 Jika ibu dan ayah sama-sama bukan orang yang berhak dalam pengasuhan anak, maka hak pengasuhan anak berpindah kepada pihak berikutnya.
*Yang berhak dalam pengasuhan anak*:
1. Ibu
2. Nenek (ibunya ibu), terus ke atas (didahulukan dari mereka mana yang lebih dekat)
3. Ayah
4. Nenek (ibunya ayah)
5. Kakek (ayahnya ayah)
6. Nenek buyut (ibunya kakek)
7. Kakek dari ayahnya
8. Nenek dari kakeknya
‼Jika mereka (yang disebutkan di atas) tidak mampu, maka hak pengasuhan anak _berpindah kepada saudara-saudara perempuan._ Didahulukan saudara perempuan se-ayah dan ibu, kemudian saudara perempuan se-ayah, lalu saudara perempuan se-ibu.
‼Jika tidak ada saudara perempuan, maka didahulukan saudara laki-laki se-ayah dan ibu, kemudian saudara laki-laki se-ayah, lalu anak laki-laki dari keduanya. *_Pengasuhan anak tidak boleh diberikan kepada saudara laki-laki se-ibu_*.
‼Jika tidak ada saudara perempuan dan saudara laki laki seperti disebutkan di atas, maka hak pengasuhan anak diberikan kepada:
1. Bibi dari pihak ibu
2. Bibi dari pihak ayah
3. Paman dari se-ayah dan ibu
4. Paman dari pihak ayah
‼ Hak pengasuhan anak tidak berpindah ke pihak lain, kecuali pihak yang memiliki hak itu tidak ada atau tidak mempunyai kecakapan
_Sumber:_
Sistem Pergaulan Dalam Islam
📚 Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰 _Sponsored by:_ 💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/140
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 19 Agustus 2016
📆 16 Dzulkaidah 1437
_______________________
📝 Tema : Parenting
📝 Oleh: Yanti Tanjung
👉🏼 *_Mengajari Anak Konsep Kepemilikan_* 👈🏼
🍰🎾🍰🎾🍰🎾🍰🎾🍰🎾
Tak jarang kita menemukan anak yang selalu menginginkan mainan orang lain dan selalu ingin makanan yang dimakan orang lain. Jika tidak diberikan, maka anak tersebut akan pasang senjata merengek atau menangis sekencang-kencangnya agar mainan dan makanan itu diberi oleh temannya. Biasanya tak berhenti sampai di sini. Kadang anak akan memanfaatkan orangtuanya untuk memintanya, sementara dia sendiri tidak berani meminta sendiri. Aksi ini pun seringkali _di-amin-kan_ oleh beberapa orangtua karena tidak ingin suasana terganggu. Sehingga orangtua membujuk anak orang lain itu untuk memberikan pinjaman atau berbagi, *bukan* mengendalikan keinginan anaknya.
Di kesempatan lain, kita juga kerap berhadapan dengan anak yang jika bertamu, maka ia selalu menjamah semua benda yang ada, masuk kamar yang punya rumah, menguasai mainan dan peralatan anak yang punya rumah. Jika anak tersebut bertemu dengan anak yang tidak mau diganggu mainannya, maka anak tersebut tak segan untuk berkelahi dan berani merebut hingga anak yang punya rumah menangis. Parahnya, beberapa orangtua bukannya mendidik anaknya agar paham arti kepemilikan, namun sambil tertawa di depan anaknya, orangtua anak tersebut akan menyampaikan bahwa anak tersebut memang begitu (susah diatur).
Kemudian kepada anak yang direbut mainannya, orangtua akan memohon pengertiannya, dengan berkata, _”pinjam dulu ya, pake yang ini dulu ya, nanti juga dikembalikan, kan anak sholeh suka berbagi sama saudaranya”._
😁 (Hehehe… menurut saya ini termasuk orangtua yang aneh. Karena anak orang lain bisa dia didik sesuai dengan Islam, tapi anaknya sendiri tidak berusaha untuk dia pahamkan bagaimana seharusnya menyikapi milik orang lainnya). 😁
_Fase anak egosentris_ memang akan kita alami, dimana anak sangat dekat dengan benda-benda apalagi benda miliknya. Memang tidak bisa instan untuk membuat anak memahami arti sebuah kepemilikan, akan tetapi melewatkan begitu saja proses pendidikan di usia-usia ini kisaran 1-2 th akan membuat anak menjadi serba boleh menguasai milik orang lain, khususnya mainan. Sisi lain anak juga harus diajarkan bagaimana berbagi dan bisa saling bekerjasama dengan temannya yang lain, walau benda itu miliknya sendiri.
❣ Menanamkan arti dari sebuah kepemilikan kepada anak sejak usia dini sangat penting, sebagai sebuah pola pendidikan yang mengonsep dirinya agar selalu meminta izin terhadap barang siapapun bila dia ingin meminjamnya, dan bila tidak diperkenankan untuk dipinjamkan anak tidak mengapa karena tak ada izin. Akhlak yang satu ini sangat besar pengaruhnya bagi anak dan bagi orangtua yang mendidiknya. Sebuah pengendalian ego yang sangat luar biasa sehingga anak menghargai setiap kepemilikan orang lain dan tidak merampasnya.
👉🏼 _Uraian di atas adalah untuk menyikapi milik orang lain._
✅ Ketika menyikapi benda kepunyaan anak sendiri, ajari anak untuk berbagi walau akhirnya dia gak kebagian, ajarkan dia meminjamkan mainan kepada temannya sebagai bentuk kebaikan yang agung dan menasehati temannya agar mainan itu dijaga baik-baik jangan sampai rusak.
✍🏼 _Berikut ini beberapa *tips* yang bisa dicoba (terlebih lagi bila anaknya banyak):_
1. Orangtua selalu membiasakan meminjam dulu mainan atau barang milik anak-anak sebelum menggunakannya, minta persetujuannya , kemudian berjanji akan mengembalikannya utuh.
2. Kepada setiap anak-anak, perjelas kepemilikan mereka dan harus saling minta izin dulu bila hendak menggunakan punya saudaranya, biasanya anak lebih meminta persetujuan ibu atau minta ibu yang meminjamkan, berkomitmenlah bahwa yang akan menggunakan adalah anak bukan ibu, maka sampaikan sendiri keinginannya.
3. Bila ibu memberi makanan biasakan anak-anak saling berbagi dan mengatur sendiri bagian-bagian mereka sehingga mereka terbiasa berbagi.
4. Hindari orangtua meminta izin kepada temannya agar barangnya bisa dipinjam, biasakan anak meminjam sendiri.
5. Jangan biasakan anak tertarik dengan milik orang lain, ajari dia qonaah dengan memiliki mainan atau barangnya sendiri.
📚 Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰 _Sponsored by:_ 💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/141
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 22 Agustus 2016
📆 19 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Penulis: Salim A. Fillah
📝 Tema: Islamic Knowledge
*ADAB DALAM DOA PARA NABI: Bagian III (NABI MUHAMMAD SAW)*
“Ya Rasulallah,” begitu kelak Aisyah bertanya sembari bersandar mesra di bahu beliau dan menatap matanya penuh cinta, “pernahkah kaualami hari yang lebih berat daripada ketika di Uhud?” Maka lelaki itu, Muhammad _Shallallahu Alaihi wa Sallam_ bercerita, seperti diriwayatkan Imam Al Bukhari dan Imam Muslim berikut ini.
“Aku mendatangi para pemimpin Thaif; Abdu Yalail ibn Amr, Mas’ud ibn Amr, dan Hubaib ibn Amr Ats Tsaqafy untuk mengajak mereka kepada Allah. Salah seorang di antara mereka berkata, ‘Tirai Ka’bah tersobek jika sampai Allah mengutus seorang Rasul’, yang berikutnya berucap, ‘Apakah Tuhanmu tak punya orang lain untuk diutus?’, dan yang terakhir berujar, ‘Aku tak mau bicara denganmu. Jika kau benar-benar Rasul, aku khawatir mendustakanmu. Jika kau bukan Rasul, tak layak bagiku bicara dengan seorang pendusta!’
Lalu setelah tiga hari aku menyusur tiap sudut Thaif, mengetuk berbagai pintu, dan menawarkan Islam pada siapa pun yang kutemui, mereka pun beramai-ramai mendustakan, mengusir, dan menyakitiku.
Aku pun pergi dengan kegundahan dalam hati, hingga tiba di Qarn Ats Tsa’alib. Ketika kuangkat kepalaku, maka tampaklah Jibril memanggilku dengan suara memenuhi ufuk. ‘Sesungguhnya,’ kata Jibril, ‘Rabbmu telah mengetahui apa yang dikatakan dan diperbuat kaummu terhadapmu. Maka Dia mengutus Malaikat penjaga gunung ini (dua gunung berjuluk _Akhsyabain_ ) untuk kau perintahkan sesukamu.’
Lalu malaikat penjaga gunung menimpali, ‘Ya Rasulallah, ya Nabiyallah, ya Habiballah, perintahkanlah, maka aku akan membalikkan gunung Akhsyabain ini agar menimpa dan menghancurkan mereka yang telah ingkar, mendustakan, menista, mengusir,dan menyakitimu.’
‘Tidak’, jawabku, ‘sungguh, aku ingin agar diriku diutus sebagai pembawa rahmat, bukan penyebab adzab. Bahkan, aku ingin agar dari sulbi-sulbi mereka, dari rahim-rahim mereka, kelak Allah akan keluarkan anak keturunan yang mengesakan-Nya dan tak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”
💠💠💠💠💠💠💠💠💠
Mari sejenak kembali ke pertanyaan ibunda kita, _Sang Khumaira_ . Apa yang berat bagi kekasih Allah ini melebihi hari Uhud ketika 3 cincin rantai besi menancap di pelipisnya, perangkap tajam mencocor lututnya, dikabarkan terbunuh hingga cerai-berai pengikutnya, kehilangan Paman tercinta, dan 70 shahabat setianya menjadi syuhada?
Hidupnya yang penuh lika liku dan luka tapi tanpa leka itu, terlalu panjang untuk memeriksa satu demi satu jawabannya. Tapi kita tahu; yang berat baginya bukan lemparan batu, bukan kala dia ruku’ lalu lehernya dijerat, bukan juga saat dia bersujud kemudian kepalanya diinjak dan punggungnya dituangi kotoran. Yang berat baginya bukan caci fitnah dan cela makian; bukan tuduhan gila, penyihir, atau dukun; bukan juga tiga tahun kefakiran dalam pemboikotan.
Yang berat bagi kekasih Allah itu adalah; kala wewenang membinasakan orang-orang yang menganiaya dirinya digenggamkan penuh-penuh. Yang berat bagi kesayangan Ar Rahman itu adalah; ketika dalam gemuruh sakit lahir dan batin, peluang pelampiasan dibentangkan baginya.
Ialah hujah, bahwa dia ingin diutus sebagai pembawa kasih dan bukan penyebab adzab; Allah bahkan menyatakan dirinyalah rahmat bagi semesta alam. Bahwa dia datang dengan kesediaan menanggung derita ummatnya, amat menginginkan kebaikan bagi mereka, serta lembut dan welas asih. Bahwa dia berada di atas akhlaq yang agung; baik dalam akhlaq pada Rabbnya, akhlaq pada dirinya, juga pada shahabat maupun musuhnya. Jernih sekali Nabi menyebut hari terberat; ketika Jibril datang menawarkan pembinasaan musuh. Itulah saat kemuliaan dakwah memenangi batin yang gemuruh.
🔶🔶🔶🔶🔶🔶🔶🔶🔶
Di sudut kebun anggur milik ‘Utbah dan Syaibah ibn Rabi’ah, sosok tegap itu terduduk dan tunduk. Rambut indahnya yang sepapak daun telinga diliputi debu yang lengket oleh peluh. Keringat dan air mata yang menyatu di ujung hidung nan mancung seakan membias terik jadi pelangi. Urat biru di antara kedua alis tebalnya yang bertaut kini marun merona. Lengannya yang kokoh terangkat, bersama mata indahnya yang bening dan bagai bercelak menghadap ke langit. Doanya sangat permata.
_”Allaahumma innii asyku ilaika dha’fa quwwatii wa qillata hiilatii…”_ lirih-nya, “Ya Allah, hanya kepada-Mu kuadukan lemahnya kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku…”
Hanya pembukaannya saja telah menakjubkan bagi kita. Dia mengadu hanya kepada Allah; itu tauhidnya, yakinnya, ridhanya, tawakkalnya, dan ikhlasnya. Dan yang dia adukan bukan penderitaannya ataupun kejahatan kaumnya, melainkan kelemahan diri dan kurangnya upaya. Inilah adabnya, akhlaqnya, cintanya.
Inilah kisah yang terjadi sebelum Jibril membawa Malaikat Akhsyabain menemuinya di Qarn Ats Tsa’alib dan Qarn Al Manazil.
Adakah nilai hidup seindah pribadi ini, yang terpuji di langit dan bumi?
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
📚 Salim A. Fillah, Lapis-Lapis Keberkahan, Pro-U Media, Yogyakarta, 2014.
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/142
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 24 Agustus 2016
📆 21 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Disarikan oleh : Indri Maharani
📝 Tema: Health & Safety
👿 *POST PARTUM SYNDROME*
🤔 Post partum adalah masa yang diperlukan untuk pulihnya alat-alat kandungan pada keadaan normal yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari.
😩 Gangguan mood selama periode postpartum merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik *primipara* _( wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar)_ maupun *multipara* _(wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih)_.
*Gangguan pascasalin diklasifikasikan dalam 3 tipe yaitu:*
1⃣ *Baby Blues Syndrome (BBS)*
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
2⃣ *Post Partum Depression (PPD)*
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan
3⃣ *Psychosis Post Partum (PPP)*
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan
*Bagaimana cara membedakannya?*
Sebenarnya caranya mudah. Salah satunya adalah dengan memperhatikan pola tidur si ibu. Jika ketika ada orang lain menjaga bayi, si ibu bisa tertidur, maka besar kemungkinan si ibu hanya menderita Baby Blues Syndrome (BBS). Namun jika si ibu sangat sulit tertidur walaupun bayinya dijaga oleh orang lain, maka mungkin tingkat depresinya sudah termasuk ke dalam Postpartum Depression (PPD). Dan pada kasus PPD akut Psycosis Post Partum (PPP), si ibu bisa saja bunuh diri atau menyakiti bayinya sendiri
😱 *Penyebab* depresi pasca persalinan atau Post Partum Depression diantaranya adalah kondisi keadaan yang membuat seseorang tertekan selama kehamilan, misalnya saja konflik yang terjadi selama perkawinan, keadaan ragu selama kehamilan, pernah mengalami gangguan depresi sebelumnya sehingga bereaksi saat melahirkan, mengalami keadaan lingkungan yang berat dan menekan seperti gangguan melahirkan sebelumnya hingga faktor sosial yang dialami oleh ibu.
😈 *Akibat* depresi pasca persalinan atau Post Partum Depression akan mempengaruhi anak yaitu hubungan awal antara ibu dan anak yang memungkinkan memicu adanya timbulnya masalah yang baru sehingga kurangnya kontak dengan anak. Sedangkan pada keluarga dapat mengurangi fungsi seorang ibu sehingga apabila berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan tidak berfungsinya keluarga.
*Cara mengantisipasi Post Partum Depression* :
🙂Mengenali resiko selama kehamilan dan persalinan sehingga dukungan dari keluarga adalah salah satu yang membantu meminimalisir kemungkinan postpartum depression.
😴Penuhi waktu istirahat anda, mood anda dapat teratasi dengan baik jika anda beristirahat dengan cukup terutama di malam hari.
🤒Penuhi dengan kebutuhan makanan bergizi dan cairan agar terhidrasi setiap hari, makanan yang dapat membantu anda adalah makanan yang mengandung protein dan minyak ikan.
😇Dan yang terpenting adalah selalu mendekatkan diri pada Allah serta berdoa agar selalu diberi kekuatan membangun generasi.
🤕 Bila Ibu mengalami gejala depresi postpartum, dan jika ini sudah berlangsung selama dua minggu atau lebih, sekarang saatnya untuk mencari bantuan. Namun, jika Ibu memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi, *JANGAN TUNGGU!* Hubungi Bidan dan Dokter *SEGERA!*
Sumber :
©Berbagai sumber
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/143
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 26 Agustus 2016
📆 23 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Ditulis oleh : Ani Ch
📝 Tema: Parenting
😈 *_ANAK AGRESIF_* 😈
_Pagi2 dapet laporan dr rekan2 di kantor…”bu ani…tadi malem kantor heboh, mau ada pembunuhan”_
_Haaaaa…aku pura2 kaget, hihihi… mreka kan suka lebay… ternyata, pas shift malam, ada klien kasus *anak agresif*, ortunya datang dg keluhan anak tidak mau sekolah. Dan, tantrumlah ketika menjalani observasi, saat marah2 itulah, selain meronta2, memukul2, keluar lah kosakata, “tak bunuh kamu lho… tak bunuh kamu lho…”_
😶😶😶😶😶
Teman, inilah salah satu penyebab _*anak agresif*_.
🔎 *MODELLING*
Anak2 meniru… bisa meniru adegan game spt kasus diatas, bisa juga meniru adegan televisi, bisa juga meniru ‘adegan nyata’ berupa kelakuan ayahnya, ibunya, atau orang2 yg ada di rumahnya..
Maka, jika tidak ingin anak2 agresif, jangan sajikan konten agresivitas dirumah.. baik dalam bentuk media, juga kelakuan2 org dewasa.
🔎 *SELALU DITURUTI DENGAN KURANG RASIONAL*
Teman, inilah penyebab agresivitas yg lain..kebiasaan orangtua yg selalu menuruti kemauan anak. Saat kecil anak akan manis sekali.. begitu usia bertambah, keinginan (hawa nafsu) berkembang melebar, dan orangtua tdk bisa memenuhi.. maka anak akan marah krn stress, tidak terbiasa menahan keinginan. Maka jika tidak ingin anak menjadi agresif, jangan turuti semua apa yg diminta anak.
🔎 *POLA PENYELESAIAN MASALAH ANAK YANG INSTAN*
Teman, inilah satu sebab juga dr agresivitas. Pola penyelesaian masalah anak yg instan, anak kurang pengalaman untuk menyelesaikan masalah, semua problem cenderung diambil alih oleh ortu. Saat ditimpa masalah, maka agresivitas-lah yg muncul krn anak tdk punya ‘kosakata’ lain dlm menghadapi masalahnya. Maka jika tidak ingin anak agresif, janganlah sering2 membantu anak..biarkan mereka selesaikan sendiri masalahnya.
👍🏼 _Beberapa prinsip_ yang bisa digunakan dalam menghadapi anak agresif:
🙅🏻 _prinsip 1_ : jangan marah atau panik ketika menghadapi anak agresif, semakin kita panik lalu marah2, kemudian berkata dg nada tinggi, membentak, dst, semakin tidak jernih pikiran kita… maka akan salah ambil keputusan pd saat itu, _”wis masukin kamar mandi ae”_.
Sekali lagi…menghadapi anak agresif harus penuh dg ketenangan & kesabaran. Jika blm merasa tenang & sabar, so you must take a break… tarik napas.. biarkan saja anak yg lg triak.. tarik napas lagi.. baca doa agar makin tenang.. cocok kan sama perintah Rasul, *_”Laa taghdob”_*.
🙅🏻 _prinsip 2_ : jangan pernah merayu anak yg sedang agresif. Apalagi memelas, nelongso, menghamba bin ngemis2 supaya dia tenang… whooooo, dia akan makin merasa jadi “raja”
🤔 Kekerasan tidak boleh, kelembuatan juga tidak boleh… Lalu apa? Yg dibutuhkan anak2 agresif adalah *_ketegasan_*. Hal utama yg perlu kita lakukan utk menangani anak agresif adalah *_memperbaiki cara komunikasi dg anak_*, menjadi sebuah proses komunikasi yg tegas.
❣ _Sekali lagi, ketika anak agresif:_ hindari ngomel/marah/bernada melas/nelongso, berikan instruksi tegas (kalimat jelas, nada tidak terlalu tinggi). Usahakan sedemikian rupa, agar anak ber persepsi kita sangat tidak suka dg perilakunya dan kita serius ingin menghentikannya. Sekali lagi, jangan sampai muncul nada hopeless, tunjukkan bahwa kita lebih berwibawa.
_Contoh: “stop, tidak memukul! Tidak melempar barang! Ambil barang yg sudah kamu lempar dg tanganmu!”_
Mengutip salah satu filosofi nanny 911, anak2 yg agresif & susah diatur, lahir dari orangtua yg tidak bisa mengatakan “tidak” dg cara yg tepat di waktu yg tepat.
❣ Ringkasnya, inilah *_P3K (pertolongan pertama pada kasus) anak agresif:_*
💓 Menenangkan diri sebelum menenangkan anak, kita bisa lakukan sambil meng’aman’kan lingkungan. Singkirkan gunting, pisau, benda tumpul yg ada di dekat anak yg sudah menunjukkan sikap ngamuk2..hehehe selamatkan benda2 berharga sperti telepon, atau guci kesayangan mertua anda..dr pd nanti dibanting, akn jadi masalah.
💓 mengalihkan perhatian agar keagresiffan tdk berlanjut. Jika sdg diluar rumah, bisa pegang tangan anak & katakan “kita pulang sekarang”, jika anak tetep meronta, langsung jalan saja menuju arah pulang & jangan menoleh (percaya dirilah anak akan mengikuti). Jika sdg mengantar sekolah, bilang saja “sekarang waktunya sekolah, bunda pulang” dan segeralah menuju gerbang tanpa menoleh, anak akan tetep agresif.. paling lama meraung2 tahan 1 jam an laah… biar jadi urusan gurunya. Jika anak agresif di rumah, cukup katakan “diam”, “tenang”, “mama mau bicara lagi kalo kamu sudah tenang”, lalu tinggal. Benar2 tinggalkan ke area rumah yg lain, jangan menoleh. Jika anak masih menyusul sambil meraung2, ulangi “mama mau bicara lagi jika kamu tenang”, segera pindah ke area lain. Tidak diperhatikan sudah ‘treament tersendiri’ bagi anak agresif.
💓 Konfirmasikan keagresifannya, biarkan dia membela diri. Saat anak sudah ‘agak tenang’ baru boleh bicara, tandanya ketika anak sudah bisa jawab pertanyaan kita. “Kenapa tadi memukul Adi”
“Kenapa tadi bentak2 mama”
“Kenapa tadi tab nya dibanting”
💓 Sampaikan harapan ketika anak selesai menyatakan sebab2 kemarahannya.
“Jika Adi nakal, kamu pergi saja. Atau bilang “jangan” sama Adi, “tidak memukul”
“Mama sudah bilang, ini waktunya tidur siang, jadi tab nya diminta, tidak dibanting”
❣ Teman…ada sikap anak2 agresif, sbg bentuk reaksi spontan atas kebutuhan yg dirasakan anak. Kebutuhan dipenuhinya keinginan, kebutuhan untuk mendapat perhatian, atau kebutuhan utk mengungkapkan perasaan, tapi krn tidak tahu cara yg tepat, agresif lah yg terjadi.
Sikap agresif spt ini, akan cukup diatasi dg tindakan P3K td, ditambah dgn pengelolaan aturan harian. Jika belum ada, ya perlu dibuat manajemen aturan. Jika sudah ada, ya perlu dirapikan lagi pelaksanaan manajemen aturan.
📝 Manajemen aturan akan mengarahkan prilaku seorang seorang. didalamnya ada bbrp poin,
✅ Kesepakatan aturan ttg apa yg boleh & tidak boleh
✅ Kesepakatan ttg bgmana cara mengingatkan kalo melanggar aturan
✅ Kesepakatan ttg konsekuensi, jika aturannya dilanggar terus
Nah, tentu saja ini jd jawaban pertanyaan _”apa perlu ‘dihukum’?”_ 👉🏼 Ya…
apa hukumannya anak yg terus agresif (dan sudah dilakukan prosedur komunikasi lho yaaa), tentunya tergantung usia…
✅ anak 6 th ke bawah bisa di _time out_
✅ anak 7 th ke atas bisa diterapkan penarikan fasilitas
✅ anak 10 th ke atas bisa ditambah dg pengurangan hak
Masalahnya adalah ada yg bukan hanya “sikap agresif” tapi sudah jadi _”kepribadian agresif”_. Naaaah yg kayak begini… diterapkan manajemen aturan spt apapun, mau dihukum kayak apa, biasanya agresivitasnya masih akan muncul dan muncul lagi krn “akar”nya sudah mendalam..
Yg sudah pd taraf spt ini butuh pendekatan lain. panjang nian utk saya jelaskan disini… intinya, _perlu psikoterapi khusus_.
Psikoterapi akan menggali sebab2 atau akar masalah terjadinya agresivitas, dan akan membantu proses “restrukturisasi” sistem kognitif maupun emosi agar kembali menjadi baik.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
💓 Teman…marah itu boleh kan ya? Asal dg cara yg tepat juga pd waktu yg tepat…
🙅🏻 Tentunya cara marah dg agresif (ada unsur menyakiti perasaan maupun fisik orang lain) tidak termasuk cara yg tepat.
Sekali dua kali kejadian agresivitas bisa disebut wajar sbg bentuk luapan emosi seseorang. Tetapi jika agresif berlangsung dlm jangka panjang, sangat perlu diwaspadai… perlu segera ditangai agar tdk sampai jd bagian kepribadian.
💓 _Semoga kita selalu dilindungi Allah agar bisa mengendalikan diri, juga mendidik anak kita untuk mengendalikan diri._ 💓
Sumber :
psychocoffeemorning.com
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/144
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 29 Agustus 2016
📆 26 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Tema: Islamic Knowledge
🌾🌾 *〰 AR-ROJA 〰* 🌾🌾
*_”MENGHARAPKAN RAHMAT ALLAH DAN TIDAK PUTUS ASA DARI RAHMAT-NYA”_*
Yang dimaksud dengan *_ar-roja_* adalah berbaik sangka kepada Allah. Di antara tanda berbaik sangka kepada Allah adalah mengharapkan rahmat, jalan keluar, ampunan, dan pertolongan dari-Nya. Allah SWT telah memuji orang yang mengharapkan perkara-perkara tersebut seperti halnya Allah memberikan pujian kepada orang yang takut kepada Allah. Allah juga telah mewajibkan _roja_ dan berbaik sangka kepada-Nya, sebagaimana Allah mewajibkan takut kepada-Nya. Karena itu, seorang hamba hendaknya senantiasa takut kepada Allah dan mengharapkan rahmat dari-Nya.
📚 _Berikut ini merupakan sebagian dalil tentang ar-roja dari al-Kitab dan as-Sunah._
📖 *_dalil dari al-kitab, Allah berfirman:_*
_Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang_. (TQS. al-Baqarah [2]: 218)
_Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik_. (TQS.al-A’raf [7]: 56)
_Dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami_. (TQS. al- Anbiya [21]: 90)
📖 *_Adapun dalil-dalil ar-roja dari as-Sunah adalah:_*
Dari Watsilah bin Asqa, ia berkata; _berbahagialah karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, Allah berfirman:_
_Allah berfirman, “Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada- Ku. Apabila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan baginya.”_ (HR. Ahmad dengan sanad hasan dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya).
✍🏼 Sabda Rasulullah saw.: Apabila ia berprasangka buruk maka keburukan baginya, adalah indikasi bahwa tuntutan dalam hadits tersebut bersifat pasti. Artinya perintah untuk senantiasa berharap kepada Allah dan berbaik sangka kepada-Nya pada ayat-ayat dan hadits-hadits di atas adalah tuntutan yang bersifat wajib.
_Dari Abû Hurairah ra., dari Nabi saw; beliau bersabda: Allah berfirman, “Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada- Ku dan Aku akan bersamanya ketika ia mengingat-Ku_.” (Mutafaq ‘alaih)
_Dari Jabir ra., ia berkata; sesungguhnya ia mendengar Nabi saw. bersabda tiga hari sebelum wafatnya: Tidak boleh mati salah seorang di antara kalian kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah_. (HR. Muslim)
_Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi SAW masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah saw. bersabda_: _Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah saw.! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosa-dosaku_.” _Kemudian Rasulullah saw. bersabda_, “ _Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya_. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”)
_Dari Anas ra. ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Allah berfirman, Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau selama berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku pasti akan memberikan ampunan kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan peduli. Wahai anak Adam!, andaikata dosa-dosamu sampai ke langit kemudian engkau memohon ampunan kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai Anak Adam!, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak menyekutukan-Ku sedikit pun, maka pasti Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi.”_ (HR. at- Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan”)
🙅🏻 Putus asa adalah lawan dari roja. Putus asa dari rahmat Allah dan karunia-Nya _hukumnya haram._
_Dalilnya adalah al-Kitab dan as-Sunah._
📖 *_Dalil dari al-Kitab:_*
_”Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”_ (TQS. Yusuf [12]: 87)
Mereka menjawab, ” _Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa_ ”. _Ibrahim berkata, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat_”. (TQS. al-Hijr [15]: 55-56)
_”Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.”_ (TQS. al-Ankabut [29]: 23)
_Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ (TQS. az-Zumar [39]: 53)
📖 *_Dalil dari as-Sunah:_*
_Dari Abû Hurairah ra., ia berkata_; _”sesungguhnya Rasulullah bersabda_:
_Andaikata seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, tentu tak ada seorang pun yang tidak mengharapkan surga- Nya. Dan andaikata orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, maka seorang pun tidak akan ada yang putus harapan dari surga-Nya.”_ (Mutafaq ‘alaih)
_Dari Fadhalah bin Abid, dari Rasulullah saw. ia bersabda_: _”Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditanya di hari kiamat yaitu, Manusia yang mencabut selendang Allah_. _Sesungguhnya selendang Allah adalah kesombongan dan kainnya adalah al Izzah (keperkasaan)_ ; _Manusia yang meragukan perintah Allah; Dan manusia yang putus harapan dari rahmat Allah.”_ (HR. Ahmad, ath-Thabrâni, dan al-Bazzâr. al-Haitsami berkata, “Perawinya terpercaya.” al-Bukhâri dalam kitab al-Adab, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)
_Dari Habah dan Sawa bin Khalid, keduanya berkata; “Kami masuk bertemu dengan Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang menyelesaikan suatu perkara. Kemudian kami berdua membantunya, maka Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu berdua berputus asa dari rizki selama kepalamu masih bisa bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah memberikan rizki kepadanya.”_ (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)
_Dari Ibnu Abbas, ada seorang lelaki berkata, “Ya Rasulullah saw.! apa dosa besar itu?” Rasulullah saw. bersabda: Dosa besar itu adalah musyrik kepada Allah, putus asa dari karunia Allah, dan putus harapan dari rahmat Allah.”_ (al-Haitsami berkata, “Telah diriwayatkan oleh al-Bazzâr dan ath- Thabrâni para perawinya terpercaya.” As-Suyuti dan al-Iraqi menghasankan hadits ini)
_Sumber:_
Kitab Pilar Pilar Pengokoh Nafsiyah
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰Sponsored by.💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
***
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/145
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 31 Agustus 2016
📆 28 Dzulqaidah 1437
_______________________
📝 Ditulis oleh : dr. Theresia Rina Yunita
📝 Tema: Nutrition
🌮 *Kudapan Untuk Anak* 🌮
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🍰 Kudapan atau camilan merupakan makanan yang sangat digemari oleh anak-anak. Kudapan yang bergizi dan sehat akan membantu anak untuk menahan rasa laparnya sepanjang hari. Selain itu, kudapan yang sehat juga dapat menyediakan energi serta nutrisi penting bagi anak.
🍪 Bagi para orangtua yang ingin menyajikan kudapan sehat untuk anak, berikut beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan:
1⃣ Hindari junk food
Bunda pasti pernah mendengar kaitan antarajunk food dan obesitas. Karenanya, hindari untuk memperkenalkan anak dengan junk food. Berikanlah contoh yang baik dengan tidak mengonsumsi junk food dihadapan anak, atau sama sekali menghindari junk food.
2⃣Buat sendiri kudapan untuk anak
Dengan membuat sendiri kudapan untuk anak, Bunda tahu secara pasti bahan-bahan serta cara pembuatannya. Selain dapat memantau kandungan yang terdapat dalam kudapan, Bunda juga dapat menjamin kebersihan kudapan buatan Bunda
3⃣ Serat
Makanan tinggi serat sangat lama dihancurkan di dalam usus, sehingga akan membuat anak kenyang lebih lama. Selain itu, serat yang terkandung pada buah-buahan dan sayuran mengandung banyak vitamin yang baik untuk tubuh.
4⃣ Variasi makanan
Variasi menu
Sajikan makanan yang bervariasi, sehingga anak tidak bosan dan selalu bersemangat memakan kudapan yang Bunda sediakan. Contohnya, hari ini Bunda memadukan pisang dengan selai kacang di atasnya, lalu besoknya mungkin Bunda bisa memberikan pisang dengan campuran sereal.
5⃣ Batasi porsi dan frekuensi pemberian kudapan
Jika Bunda membeli 1 batang cokelat, berikan anak kira-kira setengah batang cokelat. Cobalah untuk selalu mengurangi porsi kudapan agar anak tidak makan berlebihan. Selain itu, batasi juga pemberian kudapan, misalnya 2 kali sehari saat siang dan sore.
6⃣ Have fun
Buatlah kudapan sebagai ajang anak untuk bermain, misalnya dengan mengajak anak membentuk kudapannya sendiri dengan bentuk yang ia sukai. Kemudian Bunda juga bisa menghias piring kudapan dengan membentuk wajah senyum menggunakan berbagai macam buah. Atau, Bunda bisa bermain teka-teki bersama anak saat jam makan kudapan.
7⃣ Jangan tertipu dengan label makanan
Makanan yang dijual di pasaran dengan berbagai label, misalnya berlabel rendah lemak, rendah gula, dan lain sebagainya, belum tentu memiliki kandungan yang demikian. Karenanya, Bunda harus berhati-hati dan mengecek tabel nutrisi sebelum membelinya dan memberikannya pada Si Kecil.
8⃣ Tentukan zona untuk menikmati kudapan.
Ajarkan anak untuk mengonsumsi kudapan pada area-area tertentu, seperti di dapur atau meja makan. Jangan biarkan anak mengonsumsi kudapan sambil menonton televisi atau bermain. Hal ini bertujuan untuk memantau jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh anak. Jika terpaksa harus memberikan kudapan saat anak sedang bermain atau menonton televisi, sebaiknya berikan kudapan yang tidak digoreng, seperti buah-buahan segar, sereal, atau yoghurt.
🍦Mengajarkan anak untuk mengonsumsi kudapan yang sehat akan membuat anak menjadi terbiasa dengan pola makan sehat hingga ia besar nanti.
🍡Berikut resep kudapan sederhana untuk dinikmati bersama anak
*Martabak lenggang _Shenny Susanna_*
_*Bahan :*_
• _250 gr_ tepung terigu
• _25 gr_ gula pasir halus
• _1 butir_ telur
• _500ml_ air matang
• _1/2 sdt_ ragi
• _Sedikit_ garam
• Pasta hijau dan merah untuk pewarna _(optional)_
_*Bahan isian :*_ cokelat, keju atau apapun sesuai selera.
*berhubung requestnya kue cokelat jadi semua saya pake isian cokelat.
*_Cara :_*
1. Campurkan semua bahan (kecuali pasta) ke dalam wadah, lalu mixer hingga halus, diamkan sekitar 1 jam.
2. Campurkan pasta ke dalam adonan, aduk rata.
3. Panaskan teflon (api kecil) dan tuangkan sesendok sayur adonan, panggang hingga bagian atasnya tidak lengket lalu angkat.
4. Isi martabak dengan isian yang telah di siapkan, lipat lalu tekan-tekan bagian pinggirnya hingga rapat.
_Sumber resep:_
instagram @doyanbaking
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🕌 Islamic Parenting Community 🕌
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
📷 Instagram: @islamicparenting
🌏 web: IslamicParenting.net
💰 _Sponsored by:_ 💰
@IPC.Gallery & @IslameeFashion
Disclaimer :
Semua materi yang dishare sudah melalui persetujuan Founder atau PIC dari komunitas yang bersangkutan tanpa menghilangkan format asli termasuk header-footer.