Sensorial Montessori Membantu Anak Belajar Konsep Matematika

sensorial montessori geometric solid matematika

Sensorial Montessori membantu anak belajar memahami konsep matematika dasar secara kongkret

jendelakeluarga.com – Setiap anak manusia yang terlahir ke dunia dianugerahkan oleh Sang Pencipta berupa indera yang dapat membantunya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Ada 5 jenis indera (senses) yang terdapat pada diri manusia, yakni penglihatan atau visual (mata), pendengaran atau auditory (telinga), pengecap atau gustatory (lidah), penciuman atau olfactory (hidung) dan peraba atau tactile (kulit). Kelima indera ini yang akan bekerja secara bersama melalui intelegensinya agar seseorang dapat menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah di dalam kehidupan.

Dalam pengembangan intelegensi manusia, fungsi indera akan bekerja di awal sebelum akhirnya sampai ke otak berupa informasi. Jika informasi yang diterima oleh otak diolah sedemikian rupa maka akan menghasilkan sebuah pengetahuan yang nantinya akan lahir sebuah kecerdasan atau intelegensia.

Indera –> Otak –> Pengetahuan –> Intelegensi

“Intelegensi diartikan dengan kecerdasan, biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas dalam berpikir”.
www.wikipedia.com/intelegensi

Pada saat indera bekerja maka akan ada satu proses yang dinamakan Sensorial Impression, yakni satu kesan yang tertangkap oleh indera yang kemudian nantinya akan menghasilkan Sensorial Education. Disinilah tugas kita sebagai orang dewasa, khususnya orang tua maupun pendidik yang akan memberi label pada anak-anak. Dimana otak mereka (anak-anak) belum banyak terisi dengan berbagai informasi secara detail. Misalnya, jika kita melihat sebuah bentuk lingkaran maka sederhananya yang ada di pikiran anak akan langsung mengkategorikan bahwa lingkaran identik dengan bola. Berbeda dengan orang dewasa yang melihat bentuk lingkaran tidak langsung terpatok dengan satu benda saja.

“The development of manual skills keeps pace with mental development. Certainly, the more delicate the work, the more it needs the care and attention of an intelligent mind to guide it.”
Buku “The Absorbent Mind” P.150

Sensorial impression dalam metode Montessori lebih diartikan pada apa yang dirasakan oleh anak-anak melalui indera mereka untuk menghasilkan informasi dan membedakan sesuatu dari 5 area yang ada, yakni Pracatical Life, Sensorial, Language, Mathematics dan Cultural. Kelima area ini yang akan saling bersinggungan dan mendukung satu sama lainnya secara holistik.

Pada area Sensorial Montessori yang akan kita bahas kali ini bahwasanya melalui area Sensorial memiliki kaitan erat dengan logika matematika. Karena melalui berbagai material atau aparatus pada area sensorial, anak-anak dapat mengekspresikan pengalamannya melalui sentuhan yang dirasakan. Dimana manfaat dari aktivitas tersebut salah satunya yaitu meningkatkan kemampuan matematika, antara lain melalui aktivitas membandingkan, mengkategorikan, mengurutkan, menyusun, memprediksi, membedakan hingga menganalisis.

“The child’s intelligence can develop to a certain level without the help of his hand. But if it develops with his hand, then the level it reaches is higher and the child’s character is stronger. So even here, in what we tend to think of as a purely psychological matter, the facts are that a child’s character remains rudimentary unless he finds opportunities for applying his powers of movement to his surroundings.
Buku “The Absorbent Mind” P. 152

“The human hand, so delicate and so complicated, not only allows the mind to reveal itself but it enables the whole being to enter into special relationship with its environment”
Buku “The Secret of Childhood” P. 81

Kita dapat mengambil beberapa contoh dari material yang ada pada area Sensorial seperti Pink Tower. Melalui aparatus ini anak diajak untuk dapat membedakan dan membandingkan ukuran kubus dari yang terbesar hingga yang terkecil secara visual simetris. Selain itu, dengan kubus yang berjumlah 10 buah pada Pink Tower maka secara tidak langsung anak dapat mengetahui banyaknya jumlah secara konkret bahwa sepuluh itu memiliki jumlah yang banyak sedangkan satu memiliki jumlah yang sedikit. Dan melalui aparatus ini juga anak akan dilatih penglihatannya untuk dapat melihat bentuk secara presisi saat menyusun kubus baik secara vertikal maupun horizontal. Kemampuan ini tentunya dibutuhkan saat menganalisis sesuatu yang tidak lepas dari logika matematika.

sensorial montessori
Source: alisonsmontessori.com

“Montessori believed that you should introduce math to young children as “materialized abstractions.” This was accomplished with hands on apparatus for math. Montessori believed that a strong foundation of math at a young age (preschool) prevented children from failing in math later on.”
www.montessorimom.com

Aparatus Pink Tower kurang lebih memiliki tujuan dan manfaat yang sama dengan aparatus pada area Sensorial lainnya seperti Brown Stairs dan Long Rods dimana melalui indera penglihatan dan peraba maka anak akan belajar membedakan atau membandingkan, mengkategorikan dan mengurutkan dari bentuk pada aparatus tersebut. Hanya saja pada masing-masing aparatus memiliki tujuan yang spesifik. Jika tadi pada Pink Tower lebih menitikberatkan pada besar dan kecil, lain halnya pada Brown Stairs yakni membedakan dan mengurutkan dari tebal ke tipis begitu juga sebaliknya. Namun pada prinsipnya tetap sama yakni anak akan mempelajari sesuatu melalui sentuhan tangan atau indera peraba yang dimilikinya.

“It is thanks to the hand, the companion of the mind that civilization has arisen.”
Maria Montessori

Sedangkan pada aparatus Long Rods anak akan mengetahui secara konkret adanya perbedaan bentuk panjang dan pendek, dimana ketiga contoh aparatus ini tidak lepas dari konsep matematika yakni comparative-superlative dan hitungan dasar 1 sampai 10.

“Red Rods, Brown Stairs, Pink Tower, Knobbed Cylinders dan Knobless Cylinders merupakan material-material yang akan membantu anak untuk mestimulasi indra penglihatan dan peraba. Hasilnya. Mereka akan membedakan beragam ukuran dan berat benda”.
Buku “Jatuh Hati Pada Montessori” P.127

Untuk beberapa orang yang belum mempelajari betul-betul tentang metode Montessori, seringkali mereka menganggap bahwa material Montessori tidak lebih dari sekedar mahal. Padahal dibalik bentuknya yang sederhana terdapat keistimewaan dari tujuan dan fungsinya masing-masing. Dan khusus material pada area Sensorial akan banyak manfaat yang dapat menyinggung berbagai indera anak saat mereka bekerja dengannya. Pengalaman menggunakan material itulah yang nantinya anak dapat membedakan bentuk, ukuran, tekstur hingga temperatur yang secara tidak langsung anak sudah bersinggungan dengan konsep matematika yang mana banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

“Through work with the sensorial materials, the child is given the keys to classifying the things around him, which leads to the child making his own experiences in his environment. Through the classification, the child is also offered the first steps in organizing his intelligence, which then leads to his adapting to his environment.
www.infomontessori.com

Menariknya setelah mempelajari area Sensorial pada Montessori, anak tidak hanya secara tidak langsung dikenalkan dengan konsep matematika yang sederhana, namun ternyata mengenalkannya juga hingga pada logika matematika yang cukup tinggi, yakni bagian Algebra atau Aljabar.

Berdasarkan Wikipedia, Aljabar adalah salah satu bagian dari bidang matematika yang luas, bersama-sama dengan teori bilangan, geometri dan analisis. Dalam bentuk paling umum, aljabar merupakan ilmu yang mempelajari simbol-simbol matematika yang menjadi benang pemersatu dari hampir semua bidang matematika.

Pada bagian Algebra di area Sensorial Montessori, anak-anak akan bertemu dengan material yang dinamakan Binomial Cube dan Trinomial Cube. Dimana Binomial memiliki arti penjumlahan antara dua variabel, sedangkan Trinomial dapat diartikan penjumlahan antara 3 variabel atau lebih. Masing-masing aparatus ini memiliki penjabaran yang jika diformulasikan akan menghasilkan bahasa matematika yang biasa kita sebut dengan istilah rumus.

trinomial cube
Pic: montessori-official.com
 Formula The Binomial Cube : (a+b)3 = (a3+3a2b+3ab2+b3)
Formula The Trinomial Cube :
(a+b+c) 3 = a3 +3a2b+3ab2+6abc+3ac2+ 3a2c+b3+3b2c+3bc2+c3
trinomial cube
Formula Trinomial Cube – Source: wikisori.org

Formula diatas merupakan bahasa matematika yang sudah diubah dalam bentuk aparatus kubus Binomial dan Trinomial. Melalui pecahan dari tiap kepingan kubus tersebut yang akan mendeskripsikan formula matematika yang tanpa disadari anak-anak usia dini sudah mempelajari logika matematika level tinggi. Padahal jika kita lihat kembali aparatus Binomial Cube maupun Trinomial Cube tidak lebih dari beberapa bentuk kecil yang tersusun membentuk sebuah kubus.

Sehingga dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Metode Montessori selalu konsisten menyajikan konsep yang kongkrit melalui indera yang dimiliki oleh anak. Melalui stimulasi sensorial, anak akan belajar memahami lingkungan di sekitar dan melalui area Sensorial Montessori anak juga akan memahami bahwa konsep matematika yang dikenal rumit ternyata akan terasa sangat menyenangkan dan lebih mudah dipahami, terlebih sebagai landasan mereka pada konsep logika matematika di masa yang akan datang.

BIBLIOGRAPHY
Modul PDEME Montessori Haus Asia
Buku “The Secret of Childhood”- Maria Montessori
Buku Maria Montessori “The Absorbent Mind”
Buku “Jatuh Hati pada Montessori” – Vidya Dwina Paramita
infomontessori.com
montessorimom.com
wikipedia.com

Note: Artikel dibuat sebagai bagian dari Program Diploma Montessori MHA

***

Miranti

jendelakeluargaid@gmail.com

2 thoughts on “Sensorial Montessori Membantu Anak Belajar Konsep Matematika

Leave a Reply

error: Content is protected !!